Ferril Irham M
Universitas Negeri Malang
Seorang teman bercerita, di bulan puasa ini, berat badannya justru naik beberapa kilogram. Semula saya heran dengan cerita teman saya. Setelah saya menyimak bagaimana dia berbuka puasa dan sahur, saya menyimpukan bahwa dia termasuk orang-orang, menurut Ustad Yusuf Hanafi, “menumpuk racun”.
Menurut dosen agama Islam Universitas Negeri Malang itu, banyak orang yang berpuasa sehari penuh justru “menumpuk racun”. Itu karena menganut prinsip puasa balas dendam usai berbuka puasa.
Puasa harus dihentikan setelah azan Maghrib dikumandangkan. Saat itulah, waktunya berbuka. Yang biasa terjadi, saat berbuka membuat orang kalap dan melahap habis seluruh makanan yang tersedia.
Menurut sebuah penelitian, puasa terbukti sangat efektif dalam membuang racun-racun dalam tubuh. Semua orang yang berpuasa, dipastikan telah menyehatkan tubuh. Penelitian itu betul, sayangnya fakta di lapangan menunjukkan hal sebaliknya. Setelah berpuasa kurang lebih 12 jam, dipastikan telah membuang racun-racun dalam tubuh, racun-racun tersebut masuk kembali saat berbuka puasa.
Proses masuknya racun-racun disebabkan kekalahan mengekang hawa nafsu dalam hal menyantap makanan. Karena itu, benarlah pernyataan Gede Prama beberapa tahun lalu, bahwa nafsu perut haruslah dikendalikan, agar sehat.
Seorang bijak berkata “berpuasalah, agar kamu sekalian sehat”. Pernyataan tersebut akan efektif bila kita mampu mengalahkan “nafsu perut”. Kalau tidak mampu berpuasa usai berbuka puasa, racun-racun yang kita buang selama 12 jam berpuasa akan kembali lagi. Hasil akhir yang didapat hanya mendapat lapar dan dahaga tanpa memperoleh manfaat secara langsung dari puasa, yaitu sehat.
http://www.surya.co.id/2010/08/25/berbuka-puasa.html
Data layanan pengisian KRS selama 5 semester terakhir sebagai berikut:
Semester |
Registrasi |
Tidak Isi KRS |
Isi KRS |
Ubah via Internet |
Ubah via Intranet |
Ubah via Subag |
Tanpa Ubah |
Total |
I – 2008 |
21.602 |
263 |
0 |
8.433
(40%) |
6.461
(30%) |
6.445
(30%) |
21.339 |
II – 2008 |
19.873 |
531 |
0 |
7.963
(41%) |
6.874
(36%) |
4.505
(23%) |
19.342 |
I – 2009 |
23.091 |
589 |
0 |
9.202
(41%) |
6.631
(29%) |
6.669
(30%) |
22.502 |
II – 2009 |
21.275 |
796 |
6.632
(32%) |
4.233
(21%) |
7.397
(36%) |
2.217
(11%) |
20.479 |
I – 2010 |
22.817 |
1.519 |
10.241
(48%) |
0 |
4.211 (20%) |
6.846
(32%) |
21.298 |
Catatan
- Semester II – 2010: 5.239 mahasiswa 2010 belum bisa akses via internet.
Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk Semester I – 2010:
- Pengubahan KRS via Subag adalah 20%, ini adalah angka terendah dalam 5 semester terakhir.
- Beban kerja Fakultas (via Intranet + Subag) adalah 20% (biasanya sekitar 70%), ini adalah angka terendah dalam 5 semester terakhir.
- Penggunaan TIK (via Internet) adalah 48%, meningkat 15% dari semester sebelumnya.
Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa memang masih banyak kekurangan yang terjadi tetapi data di atas juga menunjukkan bahwa sudah dicapai sejumlah kemajuan. Mudah-mudahan sejumlah strategi perbaikan bisa segera diwujudkan sehingga layanan di semester yang akan datang bisa lebih baik lagi.
.
Malang, 15 Agustus 2010
Johanis Rampisela (Ketua Divisi Perangkat Lunak)
.
Setelah proposal PHK I Batch 4 tema B yang diusulkan UM lolos 2 tahap proses seleksi yaitu seleksi proposal awal (diumumkan tanggal 5 april 2010) dan proposal lengkap (diumumkan tanggal 13 Juli 2010) , selanjutnya pada tanggal 12 — 13 Agustus 2010 UM menerima kunjungan (site visit) 2 orang reviewers Proposal PHK Institusi Proses Seleksi 2010 dari Dewan Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional.
Jadwal visitasi dimulai dengan penerimaan 2 orang Reviewers oleh Rektor di ruang kerja dan dilanjutkan pertemuan dengan pimpinan universitas, fakultas, dan lembaga di Ruang Sidang Rektor untuk mendapatkan gambaran bagaimana komitmen pimpinan yang berlangsung selama 1 jam dipimpin langsung oleh Rektor UM: Prof. Dr. Suparno, selanjutnya diteruskan dengan pertemuan dengan Tim Monevin/Penjaminan Mutu untuk mendapatkan gambaran bagaimana pelaksanaan monevin di UM selama ini, pertemuan dipimpin oleh Ketua BPM UM: Dr. Sugiarto. Kemudian acara dilanjutkan dengan pertemuan bersama Taskforce dan PIC untuk memperoleh gambaran tentang program-program yang diusulkan, pertemuan dipimpin oleh Direktur PHKI UM: Drs. Parlan. M.Si. Setelah diselengi waktu istirahat selam 30 menit, acara dilanjutkan di Ruang Sidang Senat yaitu pertemuan dengan program studi yang diusulkan dalam proposal yang dihadiri oleh Kajur dan dosen non task force/PIC prodi Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Teknik Bangunan, Penjaskes, dan Pendidikan Sejarah. Pertemuan selesai dengan waktu agak mundur dari yang direncanakan, rupanya banyak hal yang perlu dikonfirmasi oleh reviewes, demikian pula pada saat pertemuan selanjutnya dengan para mahasiswa dari 4 prodi pengusul. Penghargaan yang tinggi untuk mahasiswa yang telah mau hadir disaat libur demi mendukung prodinya agar dapat lolos seleksi untuk memperoleh dana peningkatan prodi. Acara hari pertama Kamis diakhiri dengan kunjungan ke jurusan dan meninjau lab 4 prodi, tetapi karena sudah menjelang waktu berbuka maka kunjungan diakhiri untuk 3 prodi, dan prodi Penjaskes (FIK) akan dikunjungi hari Jumat pada pukul 08.00.
Hari Jumat pada pagi yang cerah, acara diawali dengan kunjungan ke prodi Penjaskes, selanjutnya Reviewers menuju Ruang Sidang Rektor untuk bertemu dengan Kepala SMAN 1 Kepanjen, SMAN 1 Sumberpucung, SMAN 1 Dampit, SMAN 1 Gondanglegi, SMAN 1 Turen, SMAN 1 Bantur, dan SMAN 1 Pagak berkaitan dengan rencana program pemberian beasiswa untuk siswa berprestasi dari ekonomi tidak mampu yang mau melanjutkan studi ke UM.
Jadwal visit diakhiri dengan wrap-up meeting yang dihadiri oleh para PR, Dekan, Direktur PPS, Taskforce, PIC, Kajur pengusul,Tim Monevin,Kabag PSI, dan Kasubag Perencanaan.
Bersyukur visit telah terlaksana dengan lancar, terima kasih pada semua pihak yang telah bekerja keras untuk mempersiapkan segala sesuatunya dan meluangkan waktu untuk ikut hadir mendukung tim. Kini tinggal berdoa agar UM lolos seleksi untuk mendapatkan dana dari Program PHKI Batch 4, amien.
 14-08-2010 9:10 Johanis Rampisela  - (Komentar ditutup) Malang, 14 Agustus 2010
Johanis Rampisela (Ketua Divisi Perangkat Lunak)
.
Sampai dengan semester ini, program KRS yang dipakai menggunakan sistem pendaftaran sebagai berikut:
1. Petugas melakukan proses (dinamakan posting) sehingga matakuliah yang disajikan untuk suatu kelas langsung masuk ke KRS mahasiswa yang bersangkutan.
2. Mahasiswa kemudian membuang matakuliah yang tidak diambil dan memilih matakuliah yang diinginkan.
3. Mahasiswa harus sering memantau ketersediaan kursi, menunggu mahasiswa yang lain membuang matakuliah yang diposting oleh petugas tetapi tidak dibutuhkan oleh mahasiswa yang bersangkutan.
Mulai semester depan, program KRS yang dipakai akan menggunakan sistem pendaftaran sebagai berikut:
1. TAHAP ANTRI (Sabtu-Minggu): Pada dua hari pertama mahasiswa mendaftarkan mahasiswa yang diinginkan. Matakuliah yang disajikan untuk kelasnya tetap tampil di KRS-nya tetapi harus diklik sehingga statusnya dari J (Jatah) menjadi P (Prioritas). Mahasiswa mendaftarkan matakuliah yang diinginkan dan statusnya A (Antri). Aplikasi akan mencatat urutan setiap mahasiswa pada setiap offering yang diminta.
TAHAP PROSES (Senin 2 jam): Pada awal hari ketiga, akses akan dimatikan (maksimum 2 jam) dan akan dilakukan pemrosesan peserta offering matakuliah menurut antrian jatah kemudian dilanjutkan dengan antrian nonjatah. Semua matakuliah yang sebelumnya berstatus J (Jatah) akan dihapus dari KRS. Hanya matakuliah yang diterima (melalui prioritas atau antri) yang akan dimunculkan.
2. TAHAP BEBAS (Senin-Selasa): Setelah itu semua mahasiswa akan bebas memilih matakuliah dan pilihannya lebih banyak karena tidak ada lagi matakuliah yang “dikantongi” oleh mahasiswa yang tidak membutuhkan.
3. TAHAP BANTUAN (Rabu-Kamis): Pada tahap ini Subag Pendidikan Fakultas dan Jurusan membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam pendaftaran matakuliah.

Sistem yang akan dipakai ini adalah hasil pemikiran dari banyak “manusia jaman dulu” yaitu mereka-mereka yang terlibat langsung dalam proses KRS tahun 1990-2002 di Fakultas MIPA, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sastra (sebelumnya bernama FPMIPA, FPIPS, dan FPBS). Sistem itu kemudian tidak dipakai karena programnya diganti oleh program TPSI yang dipakai sampai saat ini.
Mudah-mudahan penggantian sistem ini bisa diwujudkan oleh para programmer dan membuat layanan KRS menjadi lebih baik.
.
Malang, 14 Agustus 2010
Johanis Rampisela (Ketua Divisi Perangkat Lunak)
.
|
A sample text widget
Etiam pulvinar consectetur dolor sed malesuada. Ut convallis
euismod dolor nec pretium. Nunc ut tristique massa.
Nam sodales mi vitae dolor ullamcorper et vulputate enim accumsan.
Morbi orci magna, tincidunt vitae molestie nec, molestie at mi. Nulla nulla lorem,
suscipit in posuere in, interdum non magna.
|
Link UM
Pemeringkatan
|