Tim Pengaman Khusus (Pamsus) UM

pemukul-04-kecil
Pak Arif W. dan Pak Santoso

Pada bulan Januari 2010, UM membentuk Pamsus yang bekerja berdasarkan Surat Tugas Pembantu Rektor II UM. Tugasnya adalah membuat agar kampus UM bebas dari pengemis, pemulung, pedagang kaki lima (PKL) serta menertibkan parkir sembarangan. Tugas dilaksanakan setiap hari kerja mulai pukul 07.00-15.00. Untuk membantu pelaksanaan tugas maka mereka dilengkapi dengan dua unit sepeda motor trail.

Pembentukan pamsus ini merupakan langkah nyata Rektor Prof. Suparno dalam merespon kegelisahan warga UM karena banyaknya pengemis di kampus UM seperti tercermin dalam tulisan dan komentar-komentar pada “Kampus Pengemis” di Suara Kita 11 November 2009. Pada saat pembentukannya, Prof. Suparno memberi amanat khusus yaitu “paling lambat 3 bulan kemudian, kampus harus bebas dari pengemis”. Tugas ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan hanya dalam 3 minggu saja, kampus sudah bebas dari pengemis. Pemulung dan PKL juga tidak kelihatan berkeliaran lagi dalam kampus UM.

Dalam menjalankan tugasnya, mereka tak pandang bulu. “Pernah suatu ketika, pejabat atau anak dari pejabat UM  parkir sembarangan, ya kita tegur dengan baik-baik, kita tempeli pemberitahuan di mobilnya supaya tidak parkir sembarangan”, ungkap Pak Arif.

“Kami siap membantu warga UM untuk menjaga ketertiban di UM. Jika ada masalah, maka warga UM bisa segera melapor ke pesawat 411 atau ke 0341-9265456, kami akan segera datang membantu”, ujar Pak Santoso.

Pesan Pamsus:

“Parkirlah pada tempat yang disediakan demi keamanan kendaraan”.

Saat ini, tim beranggotakan 4 orang, yaitu Pak Santoso, Pak Arif W, Pak Isnardi, dan Pak Kayoman. Mereka berada langsung dalam komando Pak Riono yang menjabat sebagai Wakil Komandan Satuan Pengamanan UM.

Banyak suka duka yang mereka alami sebagai Pamsus UM.  “Kalau sukanya, senang karena sudah relatif berhasil membebaskan kampus dari pengemis dan merupakan generasi pertama Pamsus”. “Kalau dukanya, karena banyaknya “jalan tikus” yang bisa menembus UM, kami sering kecolongan oleh PKL, pengemis, maupun pemulung, sehingga terkadang mereka masih bisa berkeliaran di kampus UM. Untungnya kami sering dibantu oleh korwil masing-masing wilayah, jadi ketertiban umum bisa  lebih terjaga”, ungkap Pak Santoso. “Kami sudah berusaha bekerja maksimum, tapi ada juga yang iri dengan keberadaan kami, padahal tugas kami sebagai Pasukan Pemukul tidaklah mudah”, ungkap Pak Arif.

Saat membuat tulisan ini beberapa mahasiswi yang melihat foto-foto berseru: WAH … KEREN BANGET!!! Lalu beberapa di antaranya berkomentar “Iya betul, tapi saya sebel, umumnya bau rokok, selain bau kalau bicara, juga merokok sudah ketinggalan jaman. Sekarang ini bukan jamannya KEREN dan CARI PENYAKIT, tapi jamannya KEREN, HIJAU, dan CARI SEHAT. Rokoknya ganti buah saja Pak … hehehe (kalau mau lihat akibat rokok, klik disini).

Berikut ini foto-foto dua orang dari Pamsus: Pak Santoso dan Pak Arif W. yang sedang bertugas dengan sepeda motor trail andalannya. Gagah ya!!! Selamat bertugas!

Post Author: humas admin

Leave a Reply

Your email address will not be published.