[JAWAPOS – Mahasiswa] – The Power of Jomblowati

The Power of Jomblowati
Oleh
Uswatun Khasanah
Mahasiswi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang

LAKI-laki menang milih dan perempuan menang nolak.” Ungkapan itu sering didengar di kalangan remaja. Kebanyakan lelaki bebas untuk memilih dan mengungkapkan perasaan kepada perempuan yang dicintainya. Sementara itu, perempuan menang di wilayah menolak atau menerima tawaran dari lelaki yang mengungkapkan cinta kepadanya.

Banyak realita di lapangan, tak sedikit perempuan yang terlena oleh bujuk rayu lelaki yang mengaku cinta mati kepadanya. Hanya dengan bualan manis di telinga, banyak perempuan yang jatuh di pelukan lelaki. Beruntunglah perempuan yang jatuh di pelukan lelaki yang benar-benar mencintainya. Akan tetapi, bagaimana nasib perempuan yang jatuh di pelukan lelaki hidung belang?

“Habis manis sepah dibuang.” Banyak lelaki yang begitu saja mencampakkan perempuan setelah mendapatkan apa yang diinginkannya. Banyak perempuan yang menangis, patah hati meratapi kebodohannya setelah dicampakkan lelaki yang dicintainya.

Di mata lelaki, perempuan adalah sosok yang lemah dan butuh perlindungan serta belaian kasih sayang. Akan tetapi, lelaki sering memanfaatkan ketidakberdayaan perempuan dengan mengatasnamakan cinta. Atas nama cinta pula, perempuan rela menyerahkan apa pun kepada lelaki yang menakhlukkan hatinya, bahkan mahkota yang seharusnya dijaga kesuciannya hingga pernikahan nanti.

Kenapa perempuan begitu lemah di mata lelaki? Tak bisakah perempuan bersikap tegas terhadap lelaki hidung belang yang mendekatinya. Tak bisakah perempuan hidup dengan status jomblowati?

Jomblowati adalah status yang umumnya dihindari mayoritas kaum perempuan. Mereka takut dikatakan perempuan yang tidak laku atau mereka takut dikatakan sok jual mahal. Banyak perempuan yang mendapat cercaan dari kaum laki-laki, ketika perempuan memberikan penolakan kepada kaum lelaki. Tak sedikit perempuan yang tahan dengan status jomblo yang disandangnya karena berbagai alasan.

Namun, jomblowati bukanlah status yang memalukan. Status jomblowati itu sebenarnya mempunyai power yang besar bagi perempuan. Status tersebut membuktikan bahwa perempuan bukanlah “cewek gampangan” yang seenaknya saja menjadi sasaran empuk kaum lelaki. Perempuan bebas berkarya, meniti karir sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Status itu juga menjadi bukti bahwa perempuan tidak selemah yang lelaki bayangkan. Derajat seorang perempuan bisa terangkat karena perempuan bisa menjaga diri dan kehormatannya. Selain itu, perempuan bisa mengaktalisasikan diri secara bebas di mana pun keberadaannya, tanpa kekangan dari seorang lelaki.

Terlepas dari semua itu, yang perlu digarisbawahi, status lajang bukanlah status yang meremehkan, bahkan meniadakan keberadaan lelaki. Peran dan keberadaan lelaki sangat penting bagi perempuan dalam kehidupan ini. Bagi yang merasa perempuan, jangan takut dan minder dengan status lajang. Sebab, status itu menunjukkan bahwa perempuan benar-benar selektif dalam memilih pasangan hidup. (*)

[HERVIEW] Jumat, 22 Januari 2011 halaman 27

Post Author: humas admin

Leave a Reply

Your email address will not be published.