Pengaruh Bahasa Opera Van Java terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia di Masyarakat

Pengaruh Bahasa Opera Van Java terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia di Masyarakat

Oleh :

Elendea A; Dwi Esti; Nugroho N.C; Adi Probo

 

Perkembangan teknologi dan budaya asing saat ini berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan serta pergaulan remaja. Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa yang merupakan alat untuk berkomunikasi mengalami modifikasi. Modifikasi bahasa tersebut dikenal dengan bahasa gaul. Dalam tayangan di televisi sering ditemukan modifikasi bahasa. Selain itu, banyak ditemui kesalahan dalam berbahasa yang kurang pantas untuk diperlihatkan. Baru-baru ini, kampus Universitas Negeri Malang dihebohkan dengan kedatangan artis ibu kota yang ,erupakan sekumpulan komedian terkenal yaitu Sule, Azis, Nunung, Parto, dan Andre. Acara yang biasa mereka bawakan yaitu “Opera Van Java” atau OVJ. Apabila kita cermati acara tersebut, acara yang mereka bawakan memakai bahasa sehari-hari yang dianggap layak bagi mereka, namun pada dasarnya bahasa yang mereka ucapkan salah. Kata yang menjadi ciri khas dari salah satu komedian OVJ yaitu …kamu telah membaksokan hatiku, dan ….kamu telah mengapelkan hatiku.

Kata membaksokan dan mengapelkan merupakan kata yang tidak baku yang akhirnya digunakan oleh masyarakat Indonesia, terutama para remaja yang akhirnya menjadi sebuah kebiasaan dalam berbahasa. Bahasa yang digunakan oleh para publik figur ini sering kali membawa penonton untuk latah dan meniru bahasa tersebut, padahal dalam pendidikan formal, kita sudah diajarkan tentang berbahasa yang baik dan benar menurut kaidah yang berlaku serta diajarkan untuk memilah-milah mana bahasa yang baik untuk digunakan sesuai dengan waktu penggunaan bahasa tersebut. Apabila hal ini terus berlangsung, dapat dikhawatirkan akan menghilangkan budaya berbahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan remaja, bahkan di kalangan anak-anak. Hal tersebut juga dapat berakibat pada rusaknya tatanan berbahasa kita yaitu bahasa Indonesia.

Penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari mempunyai pengaruh negatif bagi keberlangsungan bahasa Indonesia. Misalnya, dalam suatu kegiatan percakapan biasa yang dilakukan oleh para remaja, ketika remaja menyatakan perasaan kepada lawan jenisnya atau akan memulai suatu pembicaraan, mereka menggunakan kata membaksokan dan mengapelkan, maka hal tersebut sudah mencerminkan bahwa penggunaan bahasa gaul telah berpengaruh negatif yaitu hilangnya aturan berbahasa baku dalam lingkungan masyarakat. Apabila hal tersebut terus berlangsung dalam kegiatan formal, dikhawatirkan masyarakat di Indonesia akan sulit mengutarakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dalam berkomunikasi sehari-hari, berbahasa Indonesia yang baik dan benar sangat diperlukan, karena akan bermanfaat bagi terpeliharanya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Hal tersebut dapat kita lakukan dengan terus melatih bagaimana cara berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, serta dirasa sangat penting untuk memberikan contoh, pembinaan, dan pemupukan berbahasa sejak dini kepada generasi muda agar mampu memilah-milah mana bahasa gaul yang baik untuk digunakan.

Selain mampu memilah-milah mana bahasa yang baik untuk digunakan, kita juga harus mampu memilah-milah tayangan yang menyajikan bahasa gaul pada kita. Karena jika tidak, kita akan tetap terpengaruh oleh bahasa gaul tersebut walaupun hanya sedikit. Untuk itu, diperlukan ketelitian dalam memilih tayangan televisi agar dapat memberikan pendidikan yang baik bagi masyarakat khususnya dalam hal berbahasa. Untuk mendukung hal tersebut, sebaiknya masyarakat perlu lebih berhati-hati dalam menikmati bahasa yang terdapat dalam tayangan televisi.

Post Author: humas admin

Leave a Reply

Your email address will not be published.