Perkembangan Poliklinik UM

100_9577Poliklinik merupakan fasilitas yang tersedia di Universitas Negeri Malang dalam Bidang Kesehatan. Poliklinik mempunyai fasilitas pelayanan yang diperlukan bagi sesama, baik warga UM maupun luar UM. Berikut ini adalah gambaran tentang Poliklinik UM yang saat ini.

  • Ruangan

Poliklinik mempunyai 4 kamar untuk pasien, yang masing-masing terdapat 2 tempat tidur, 1 kamar untuk periksa gigi, 1 kamar lagi untuk perawat, dan apotek.

100_9559

Foto: Kamar Pasien, saat masih menggunakan bed biasa.

100_9560

Foto: Apotek

Obat-obatan yang bagus dan terjamin. Ada beberapa obat yang gratis karena ada subsidi dari pusat.

  • Tenaga Medis

Tenaga medis yang bertugas di poliklinik adalah 3 dokter umum, 2 dokter gigi, dan 2 perawat. Dokter umum dan dokter gigi datang setiap hari di poliklinik, khususnya setiap pagi mulai pukul 7.30. Perawat selalu stand-by di poliklinik pukul 7.00 pagi sampai pukul 14.30 sore. Bagi yang datang ke poliklinik untuk periksa kesehatan, Dokter atau perawat memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan memadai.

  • Pasien

Pasien yang datang ke poliklinik adalah pasien yang sakit ringan, misalnya: disminori, flu, pusing, dll. Bu Elok, perawat yang sudah 20 tahun ini di poliklinik, mengatakan bahwa apabila ada pasien yang sakit demam atau sakit yang berat dan harus rawat inap di rumah sakit, tenaga medis poliklinik (perawat) memberikan pertolongan pertama kemudian langsung diantarkan ke rumah sakit, sesuai keinginan pasien mau dirawat di mana.

Pasien yang datang mayoritas dari karyawan UM, dosen UM, dan warga luar UM, sedangkan dari mahasiswa UM yang datang sangat minim. Hal ini karena kurangnya pengetahuan akan fasilitas poliklinik UM.

Data pasien yang datang pada tanggal 3 Desember 2009:

– Periksa ke dokter umum, karyawan UM 6 orang, mahasiswa UM 1 orang, dan warga luar UM 4 orang, dan

– Periksa gigi, karyawan UM/Dosen UM ditambah dengan warga luar UM sebanyak 14 orang.

Mahasiswa yang sering datang ke poliklinik : mahasiswa MIPA dan mahasiswa PJK.

  • Peralatan

Peralatan-peralatan yang ada di poliklinik adalah

1.Stetoskop dan Pengukur tensi,

100_9563

2. Hospital bed, yang baru dikirim pada awal bulan Desember 2009. Terdapat 8 bed, yang akan ditata masing-masing kamar 2 bed.

100_9571

3. Pengukur berat badan,

100_9561

4. Alat check-up, (masih belum ada di poliklinik, dan berada di Jurusan Biologi FMIPA)

Ada 2 alat yaitu Urine-analizer dan Hemo-analizer.

Urine-analizer:

100_9580

Foto: Urine-analizer

Alat ini digunakan untuk menganalisa kandungan pada urine.

Berikut cara menganalisa urine menggunakan Urine Analizer:

a. Sebelum menggunakan alat ini, harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan stick pengkalibrasi.

100_9591

b. Untuk menganalisa urine, juga diperlukan ‘Aution stick’

100_9590

c. Stick tersebut dicelupkan ke dalam botol yang sudah terisi urine, kemudian stick akan memiliki bermacam warna, yang merupakan indikator kandungan urine.

100_9588

d. Setelah dicelupkan, stick diletakan di atas urine-analizer.

100_9589

e. Hasilnya berupa kertas termal yang tertulis kandungan-kandungan beserta jumlah kandungannya. Hasil tersebut dibandingkan dengan data normal, sehingga dapat menghitung berapa kelebihan atau kekurangan suatu kandungan yang ada pada urine.

100_9598

Hemo-analizer:

100_9581

Alat ini digunakan untuk menganalisa hemoglobin darah.

Berikut cara menganalisa hemoglobin darah:

a. Darah diambil dari tubuh kurang dari 3 ml, dimasukan ke dalam botol kecil yang ada tutup oranye. Pipet khusus warna biru diletakkan di lubang sebelah kanan botol yang kedua. Perhatian: botol dan pipet hanya digunakan 1 kali.

100_9594

b. Untuk menganalisa darah, alat ini juga memerlukan stick indikator. Stick ada bermacam-macam, tetapi saat ini yang ada masih stick untuk bilirubin dan albumin.

stick

c. Stick diletakkan.

100_9595

d. Kemudian alat menutup, darah di dalam botol diproses. Tutup oranye pada botol akan terbuka, pipet biru mengambil darah dari botol, pipet meneteskan darah tersebut di atas stick. Stick akan berubah warna sesuai dengan kandungan darah.

e. Hasilnya berupa kertas termal yang tertulis jumlah kandungan di dalam darah tersebut.

  • Biaya

Biaya yang dikeluarkan dari kantong untuk periksa kesehatan di poliklinik UM cukup dengan menggunakan uang Rp 500 bagi warga UM, dan Rp 2.500 bagi warga luar UM.

Dengan adanya gambaran seperti di atas, Poliklinik sudah pasti sangat membantu kita, warga UM, untuk meningkatkan kinerja dengan selalu menjaga kesehatan. Optimalkan pemanfaatan Poliklinik!

Post Author: humas admin

Leave a Reply

Your email address will not be published.