Perpustakaan UM: Pengawal Webometrics Januari 2012

KEJUTAN UPT PERPUSTAKAAN

Sejak Juni 2011, sebagian indikator Webometrics (visibility dan rich files) UM menurun. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa subdomain yang belum diaktifkan (antara lain software.um.ac.id dan blogs) karena belum pulihnya server UM karena diserang hacker. Diperkirakan sekitar 8.000 file hilang dan tak ada backupnya karena sistem backup tidak berfungsi. Beruntunglah bahwa UM masih menempati peringkat 6 Indonesia pada pemeringkatan Webometrics Juli 2011.

Sejak 1 Agustus 2011, visibility sudah berhenti penurunannya dan behenti pada 61.000 inlinks. Sebelumnya UM telah mencapai angka 125.000 inlinks. Sedangkan rich files baru berhenti penurunannya pada tanggal 8 Agustus 2011. Malahan dengan sangat mengejutkan, angka rich files meningkat drastis, dari 40.000 ke 170.000 file, pada tanggal 15 Agustus. Awalnya saya mengira ini hanya ketidakstabilan mesin pencari tetapi setelah 3 hari berturut-turut seperti itu, saya mencari penyebabnya ternyata rich files UM berupa PDF dan DOC bertambah secara mengejutkan. Setelah ditelusuri ternyata UPT Perpustakaan UM melakukan tindakan yang pantas diacungi jempol.

Sejak tahun 2009, saya sering berdiskusi dengan Pak Darmono sebagai Kepala Perpustakaan dan Pak Subowo sebagai Kasubag tentang upaya untuk meningkatkan rich files. Salah satu upaya yang dikemukakan Perpustakaan adalah mendigitalisasi dokumen non-elektronik dan menyimpan hasilnya dalam bentuk PDF/DOC. Untuk melepaskannya ke publik masih ada sejumlah pertimbangan. Setelah menunggu lama, akhirnya, dokumen itu dilepas ke publik dan mulai terindeks mesin pencari sejak 15 Agustus 2011. Saya ikut bergembira dengan keputusan tersebut, di sisi lain saya kembali ke masa lalu, seandainya ini dilakukan lebih cepat maka kemungkinan besar UM akan meraih peringkat 5 besar Indonesia saat pemeringkatan Webometrics Juli 2011.

Hasil kerja yang dilakukan UPT Perpustakaan ini perlu didukung, selama Juli-Agustus 2011 ini, hanya unit ini yang memberi kontribusi indikator Webometrics yang sangat besar. Usaha digitalisasi ini dan publikasinya perlu didukung.  Perpustakaan UM perlu peralatan digitalisasi yang lebih cepat dan akurat mengingat semakin sedikitnya ruang penyimpanan di Perpustakaan dan perlunya publikasi koleksi di website.

Mungkin ada yang berpendapat bahwa UM meraih prestasi Webometrics secara alami tanpa akselerasi. Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa selama 5 pemeringkatan, UM meraih semuanya dengan melakukan akselerasi. Prestasi pertama Juli 2009 diraih melalui akselerasi journal dan karya-ilmiah yang dimotori oleh Tim Pengelola Berkala dan Jurnal. Prestasi Januari 2010 dan Juli 2010 diakselerasi oleh Tim Webometrics UM yang dibantu oleh Perpustakaan dan Pasukan Webometrics UM. Prestasi Januari 2011 dan Juli 2011 diakselerasi oleh Learning Center for World Class University (LCWCU) UM. Untuk menghadapi pemeringkatan Webometrics Januari 2012, mungkin UPT Perpustakaan perlu diberi tanggung jawab sebagai PENGAWAL Webometrics UM dan didukung dengan peralatan digitalisasi yang semakin canggih.

Mudah-mudahan UM tetap melakukan akselerasi indikator Webometrics dengan UPT Perpustakaan sebagai pengawal utama sehingga UM tetap berada dalam 10 besar Indonesia.

 

Malang, 21 Agustus 2011

Johanis Rampisela

Peneliti Webometrics

Post Author: humas admin

Leave a Reply

Your email address will not be published.