POHON LINDUNG BERBUNGA SUMBANGAN ALUMNI (4)

Kiriman bibit pohon dari alumni Jurusan Bahasa Inggris Angkatan 1971/70++ IKIP Malang yang sudah ditanam berikutnya yaitu:

4.  Maniltoa Gemmipara

Pohon pelindung ini (Maniiltoa gemmipara) dikenal juga dengan nama Pohon  Saputangan karena bunganya  yang indah seperti saputangan bila dilihat dari kejauhan, bunganya lemas menggantung ke bawah menjuntai seperti lipatan saputangan  berwarna putih kekuningan atau tunas menggantung dalam kelompok pada ujung ranting.  Dari dekat, rumbai daun remaja terlihat seperti kertas yang disusun tumpang tindih satu sama lain.  Rumbai baru daun pertama yang berkembang dalam kuncup besar ditutupi oleh sisik coklat tipis.
Pohon pelindung berdaun lebat serta berbatang cukup tinggi, fungsinya selain untuk dijadikan sebagai pohon peneduh juga dimaksudkan untuk menyerap polutan, daun mudanya menjuntai ke bawah merupakan nilai tambah tersendiri bagi keindahan tanaman ini.
Nama lain pohon yang berasal dari Papua Nugini ini yaitu Maniltoa grandiflora, Maniltoa browneoides, memiliki daun hijau panjang mengkilap, adalah tanaman lindung yang dapat tumbuh dengan ketinggian sekitar 5 meter hingga 25 meter.  Pohon yang memiliki potensi sebagai pohon hias atau teduh ini biasanya ditanam sebagai tempat teduh untuk taman lansekap umum, tempat rekreasi, lapangan golf dan area parkir.
Kayu dari Maniltoa dapat digunakan untuk konstruksi umum, mebel, bengkel tukang kayu, lantai, cladding, panel, decking, lapisan, pekerjaan tukang bubut, dibuat untuk badan truk, dan juga baik untuk dibuat arang.
Properti Maniltoa menghasilkan kayu berat menengah dengan kepadatan 740-1120 kg/m³ pada kadar air 15%.  jantung kayu berwarna cokelat atau merah-coklat, kadang-kadang dengan emas kilau, tekstur agak halus sampai agak kasar.
Tanaman ini merupakan penyerap karbondioksida (CO2) di udara. Sebagaimana diketahui, tumbuhan melakukan fotosistesis untuk membentuk zat makanan atau energi yang dibutuhkan tanaman tersebut.  Dalam fotosintesis tersebut tumbuhan menyerap karbondioksida (CO2) dan air yang kemudian diubah menjadi glukosa dan oksigen dengan bantuan sinar matahari.
Di bawah ini adalah foto-foto pohon Saputangan, selamat menikmati.

 5.  Pelthophorum Pterocarpum

 bersambung…….

Noor Farochi – Kabag UHTBMN

 

 

 

 

Post Author: humas admin