RAHASIA HIDUP BAMBANG SUMANTRI

Bambang Sumantri mendapat gelar yang sangat prestisius di Kerajaan Mahespati, yakni “Patih Suwondo”. Jabatan patih yang disandangnya adalah jabatan tertinggi setelah tahta Maharaja Arjuno Sosrobahu. Hal itu yang menyebabkan tingkah lakunya menjadi “ugal-ugalan”. Sebelum membicarakan tingkah laku Bambang Sumantri lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui lebih dahulu apa itu ugal-ugalan?

Ugal-ugalan berasal dari bahasa Jawa. Penulis berusaha “mendefinisikan” sebagai berikut.

Ugal-ugalan adalah suatu perbuatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk memperoleh perhatian, dengan cara memarmerkan kelebihan dengan derajat kesombongan yang sangat luar biasa.

Apakah orang tersebut sudah gila? Belum. Bila diukur dengan memakai garis bilangan, ugal-ugalan itu di atas super sombong di bawah gila. Apakah termasuk setengah gila? Hampir! Tetapi berbeda genre. Kalau setengah gila tingkat kesadarannya 50% sedangkan ugal-ugalan tingkat kesadarannya 100%.

Memang kalau hanya dalam bentuk definisi saja kadang masih agak remang-remang. Penulis ingin memberi contoh ugal-ugalan seperti berikut.

Ada seorang pemuda mengendarai sepeda motor tidak mempunyai SIM dan STNK– tidak memakai helm, telanjang dada—ngebut sambil memegang stang setir dengan posisi tidur tengkurap di atas sadel–di depan para polisi lalu lintas yang sedang apel. Bagaimana? Sudah jelas kan?

Itu sekedar gambaran saja. Tentunya di zaman wayang Bambang Sumantri bentuk ugal-ugalannya agak berbeda. Kita lanjutkan cerita ini seperti berikut.

Kisah ini terjadi sebelum peristiwa meninggalnya Bambang Sukrosono yang ada pada tulisan terdahulu , dengan judul “Jabatan yang Membawa Malapetaka”.

Hampir semua lelaki yang normal lahir dan batin bila bertemu gadis cantik yang menawan, hatinya “pasti” akan berdegup kencang. Begitu juga dengan Bambang Sumantri ketika bertatap muka dengan Dewi Citrowati. Memang sulit utuk melukiskan kecantikan wajah Dewi Cintrowati, sebab dalam cerita pewayangan dia adalah titisan atau jelmaan dari Dewi Sri, bidadari yang tercantik di khayangan.

Sebagai perbandingan…, kira-kira postur tubuh dan kecantikan dari Dewi Citrowati “nyaris sama” dengan Miss World 2011, kelahiran Ospiro, Purtuguesa, Venezuela yang bernama Ivian Lunasol Sarcos, tinggi badan 179 cm, berat badan ideal (sexy dan semlohe), warna rambut hitam, warna mata biru.

Sedangkan Bambang Sumantri dan Arjuno Sosrobahu bagaikan pinang dibelah dua (kembar identik), untuk memudahkan pencitraan…, mereka berdua mirip sekali dengan aktor Hollywood, Brad Pitt, yang lahir di Shawne, Oklahoma, USA. Tinggi badan 183 cm, berat badan seimbang (bentuk tubuh atletis), rambut warna pirang, kadang disemir hitam untuk peran tertentu. Warna mata hitam.

Ini baru seru…, gadis cantik bertubuh sexy/semlohe berkenalan dengan perjaka ganteng berbadan atletis, doktor lulusan PTN ternama, pejabat tinggi negara, setingkat dengan wakil presiden, tajir, qiut. Bagaimana? Tentu mendebarkan jantung. Dag…,dig…, dug dug dug! Mungkin saja keduanya semalaman tak dapat tidur nenyak. Selalu terbayang. Tetapi Bambang Sumantri sadar bahwa Dewi Citrowati adalah calon istri rajanya. Sebatas “admired” bigitulah. Hati Bambang Sumantri berbisik: “Too Much Love Will Kill You” seperti yang dilantukan oleh Freddy Mercury:

I’m just the pieces of the man I used to be
Too many bitter tears are raining down on me
I’m far away from home
And I’ve been facing this alone
For much too long

Oh, I feel like no-one ever told the truth to me
About growing up and what a struggle it would be
In my tangled state of mind
I’ve been looking back to find
Where I went wrong

Too much love will kill you
If you can’t make up your mind
Torn between the lover
And the love you leave behind
You’re headed for disaster
‘Cos you never read the signs
Too much love will kill you – every time

I’m just the shadow of the man I used to be
And it seems like there’s no way out of this for me
I used to bring you sunshine
Now all I ever do is bring you down
Ooh, how would it be if you were standing in my shoes
Can’t you see that it’s impossible to choose
No there’s no making sense of it
Every way I go I’m bound to lose
Oh yes,

Too much love will kill you
Just as sure as none at all
It’ll drain the power that’s in you
Make you plead and scream and crawl
And the pain will make you crazy
You’re the victim of your crime
Too much love will kill you – every time

Yes, too much love will kill you
It’ll make your life a lie
Yes, too much love will kill you
And you won’t understand why
You’d give your life, you’d sell your soul
But here it comes again
Too much love will kill you
In the end
In the end….

Kasihan memang. Mengapa mereka berdua baru sekarang ini berjumpa? Seandainya Arjuno Sosrobahu bukan rajanya maka Bambang Sumantri tidak berpikir panjang: “Citrowati, lu pasti kutembak jadi bini gue!”

Bagaimanakah kisah mereka bertiga? Ikutilah lanjutan cerita ini!

Malang, 4 April 2012

Ki Dalang Djoko Rahardjo
dari Padepokan Subag Sarana Pendidikan BAAKPSI UM

Post Author: humas admin

Leave a Reply

Your email address will not be published.