Revitalisasi Satpam

SAMBUTAN REKTOR UM
PADA UPACARA SERAHTERIMA KOMANDAN SATPAM UM
PADA TANGGAL 8 JUNI 2009

Yang saya hormati para Pimpinan dan Anggota Satpam UM
Yang saya hormati Pimpinan dan Angota Satgas Pembina Satpam UM
Yang saya hormati Para Tamu Undangan
Yang saya hormati Komandan Satpan yang akan menuyerahkan jabatan dan yang akan menerima jabatan komandan

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Marilah kita bersyukur kepada Allah atas karunia dan izin-Nya untuk mengadakan Upacara Serah Terima Jabatan Komandan Satpam UM di lapangan ini sebagai realisasi terlaksananya suksesi kepemimpinan di unit Satpam. Acara ini merupakan acara yang wajar, pasti terjadi, dan akan terus berulang. Kali ini serah terima kita laksanakan alih kepemimpinan Satpam UM dari Saudara Yoyok Dwi Wahono kepada Saudara Kiswadi. Sekalipun begitu, menjadi kewajiban kita untuk memaknai suksesi kepemimpinan satpam ini.

Pada kesempatan ini, saya perlu memberikan penekanan untuk memaknai suksesi kepemimpinan Satpam UM kali dengan revitalisasi dalam rangka peningkatan kinerja Satpam. Hal itu sangat relevan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut: Pertama, perkembangan keadaan UM secara keseluruhan memerlukan revitalisasi dalam rangka peningkatan kinerja pada semua lini dan unit institusi. Kedua, perkembangan kejahatan dan tindak gangguan keamanan yang semakin canggih harus diikuti dengan antisipasi kesiapan pelaksanan keamanan yang semakin canggih pula. Dari segi tampilan penjahat, misalnya, sulit dibedakan antara pelaku kejahatan dan bukan pelaku kejahatan. Belum lagi aneka modus kejahatan yang kadang-kadang di luar dugaan petugas keamanan. Ketiga, berdasarkan kondisi yang berkembang tersebut, kebijakan baru yang relevan harus dilakukan.

Terkait dengan keamanan kebijakan yang sedang dan akan dilakukan adalah sebagai berikut.

  1. Kapasitas dan kapabilitas serta kinerja Satpam perlu diadakan evaluasi secara komprehensif. Hal itu penting dan diperlukan karena revitalisasi harus dilakukan berdasarkan evaluasi diri. Karena itu, saya mengingatkan Pak Yoyok untuk menyampaikan dokumen memo akhir jabatan, yang di dalamnya tercantum hasil evaluasi diri.
  2. Tugas Satpam harus dikembalikan pada tupoksi Satpam. Tupoksi Satpam tidak mencakup manajemen parkir. Pelibatan Satpam pada manajemen parkir sebatas ranah pengamanannya yang memang harus sinergis dan terintegrasi. Akan tetapi, tupoksi parkir haruslah diurus dan dilaksanakan oleh unit lain memiliki tupoksi bidang perpakiran. Perparkiran itu sekarang ini sedang pula dikaji untuk direvitalisasi.
  3. Satpam dan segenap aspek dan kelengkapannya adalah satuan tugas yang profesional. Kinerja yang profesional secara kelembagaan, kolektif, dan perorangan harus semakin ditingkatkan. Untuk itu, diperlukan rancangan tertulis yang memandu pembinaan dan pengembangan kinerja profesional tersebut.
  4. Kinerja yang profesional tersebut berkait dengan pencitraan lembaga, termasuk nama baik UM. Satpam termasuk unit kelembagaan yang langsung berhadapan dengan publik, tentu dalam kaitan dengan tupoksi, termasuk dalam menghadapi pendatang dan tamu. Paradigma yang harus diterapkan adalah kinerja (tampilan) ramah, murah senyum, proaktif dalam membantu orang lain (tidak menunggu orang lain/tamu/pengunjung minta bantuan), dan santun dalam berkomunikasi. Satpam yang mengesankan angker, sangar, dan menakutkan bukan lagi satpam yang cocok untuk lembaga pendidikan sekaliber UM ini. Kemampuan dan kompetensi profesional harus dilakukan dengan program yang relevan, termasuk program pelatihan, baik yang rutin maupun yang insidental. Pelatihan yang sudah pernah dilakukan pada tahun yang lalu harus dilakukan juga pada tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang. Untuk itu, motivasi diri untuk menjadi anggota satpam yang profesional menjadi salah satu yang harus ada pada setiap anggota Satpam.
  5. Untuk dapat berpartisipasi dan melaksanakan tugas dengan loyalitas maksimal, anggota Satpam harus sehat. Karena itu, pada kesempatan ini saya mengimbau agar sejawat anggota Satpam peduli dengan pola hidup sehat. Satu hal yang saya tekankan adalah kebiasaan merokok. Merokok, jika dilakukan, perlu dihindari menjadi pandangan publik (dilihat orang lain) karena tampilan yang menjadi pandangan itu menimbulkan penilaian negatif, termasuk melemahkan citra kinerja profesional satpam. Sekali lagi, citra lembaga dan korps harus diwujudkan.
  6. Untuk dapat melaksanakan tugas yang memenuhi kinerja profesional Satpam, diperlukan Standard Operating Procedure (SOP). Draft SOP itu masih perlu disempurnakan dan pada saatnya menjadi pedoman dan rujukan kinerja Satpam.

Kepada Pak Yoyok saya sampaikan terima kasih atas pengabdian selama 10 tahun sebagai Komandan Satpam. Kepada Pak Kiswadi saya sampaikan selamat atas jabatan baru sebagai Komandan Satpam sekaligus amanah untuk memimpin Satpam dengan misi revitalisasi.

Wssalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Rektor,
Suparno

Post Author: humas admin

Leave a Reply

Your email address will not be published.