Website UM Berusaha Bangkit Kembali

Ada dua hal yang membuat website UM menjadi tidak bisa atau tidak normal diakses yaitu:

  1. Perubahan layanan akses internet dari ASTINET Telkom menjadi IP Transit Telkom mulai tanggal 4 Oktober-10 November 2010.
  2. Serangan hacker yang dimulai tanggal 31 Oktober 2010 dan terus berlanjut sampai 5 November 2010.

Bersyukurlah akhirnya Pak Isnandar (Pembantu Rektor IV) mengambil inisiatif dengan mengundang Telkom dan Pusat TIK. Dalam pertemuan tersebut diputuskan bahwa mulai tanggal 11 November 2010 layanan akses internet dikembalikan dari IP Transit (24 Mbps) menjadi ASTINET (32 Mbps). Sementara itu IP Transit tetap dipasang untuk dipelajari tetapi tidak digunakan untuk melayani server UM.



TANGGAL-TANGGAL “BERSEJARAH” WEBSITE UM

13 September – 3 Oktober 2010: Pada masa ini website UM masih berjalan seperti biasa karena Telkom masih menyediakan layanan Astinet walaupun layanan IP Transit dibuka pada tanggal 13 September 2010.

4-6 Oktober 2010: Website UM dan layanan internet mati total. Setelah beberapa kali menunda pencabutan Astinet karena UM belum siap menggunakan layanan IP Transit, akhirnya pada tanggal 4 Oktober 2010, Telkom mencabut layanan tersebut. Terjadi kepanikan karena saat itu IP Transit belum siap digunakan.

7-20 Oktober 2010: Website UM berada dalam keadaan sebentar hidup, sebentar lagi mati. Hal ini diakibatkan tidak normalnya layanan IP Transit Telkom.

21 Oktober 2010: Pak Rofi’uddin (Pembantu Rektor II) ingin agar kondisi layanan internet segera dipulihkan karena sudah berlarut-larut, komunikasi dengan Telkom dan VIP Net perlu dilakukan untuk mencari penyebabnya, dan segera ambil solusi yang terbaik.

22  Oktober – 10 November 2010: Diskusi intensif dengan Pihak Telkom terus dilakukan untuk mencari penyebabnya. Pihak Telkom juga mendatangkan tenaga ahli dari Surabaya dan melakukan banyak sekali telekonferensi dengan Surabaya dan Jakarta. Persoalan ini bahkan sudah naik sampai ke tingkat Direksi Telkom untuk mencari penyelesaiannya. Berbagai macam uji juga sudah dilakukan.

  • Hal pertama yang ditemukan adalah jika jaringan Telkom dipasang bersama VIP Net maka jaringan Telkom akan mati (idle). Hal ini kemudian berhasil diatasi dengan memasukkan pembatasan prefix list.
  • Hal kedua yang ditemukan adalah akses dari luar negeri ke website UM sangat lambat. Hal ini kemudian berhasil diatasi dengan memindahkan routing dari Telianet-Tinet-Telkom menjadi Singtel-Telkom.
  • Hal ketiga yang ditemukan adalah sering tidak dikenalinya website UM karena pada waktu-waktu tertentu jaringan putus beberapa saat, tidak begitu mempengaruhi pemakai akses internet tetapi sangat berpengaruh pada server. Hal ini kemudian berhasil diatasi dengan mengganti jaringan point to point dan VLAN.
  • Hal keempat yang ditemukan adalah akses domestik hanya 1 Mbps. Hal ini diatasi dengan mengatur Bandwidth Management menjadi 8 Mbps di Surabaya.
  • Hal kelima yang ditemukan adalah grafik pemakaian bandwidth hilang pada waktu-waktu tertentu. Hal ini ternyata hanya karena tidak ditangkap oleh alat tetapi jaringan sesungguhnya tidak putus.
  • Hal keenam yang ditemukan adalah username dan deskripsi IP Transit UM adalah UNM. Hal ini sudah dikoreksi oleh Telkom.
  • Hal ketujuh yang ditemukan adalah belum jelasnya jalur akses yang dilalui untuk jalur internasional. Hal ini belum ditemukan sampai tulisan ini dibuat. Berbagai pihak di Telkom memberikan penjelasan yang berbeda dan tidak memuaskan.
  • Hal kedelapan yang ditemukan adalah IP Transit UM dideteksi berasal dari Balikpapan dan bukan dari Malang. Hal ini belum mendapatkan solusi.
  • Hal kesembilan yang ditemukan adalah banyaknya langkah (hop) yang harus dilalui untuk mengakses website UM. IP Transit perlu 16 langkah sedangkan Astinet hanya perlu 7 langkah. Hal ini belum diperoleh solusinya.
  • Hal kesepuluh yang ditemukan adalah adanya kesalahan dalam pemberian toleransi akses (burst) yang seharusnya hanya 0,4 Mbps menjadi 4 Mbps. Hal ini sudah dikoreksi oleh Telkom.
  • Hal kesebelas yang ditemukan adalah adanya penurunan kecepatan akses yang sangat drastis di VLAN Telkom yang diletakkan di UM dibandingkan dengan kecepatan akses di titik sebelumnya. VLAN Telkom di UM akan diganti.
  • Hal keduabelas yang ditemukan adalah hasil uji kecepatan download dan upload yang sangat kecil. Jalur bandwidth 16 Mbps yang disediakan untuk akses global (internasional) tidak bisa dipakai utuh karena dibagi atas beberapa jalur. Hal ini kemudian dicoba diatasi dengan memakai bandwidth campuran, sayangnya waktu yang diperlukan untuk pengiriman data (latency) terlalu besar. Kemudian dicoba juga untuk ditarik jaringan baru tetapi tetap belum memuaskan karena tetap ada pembagian jalur. Persoalan kecepatan akses yang belum berhasil diatasi inilah yang akhirnya menyebabkan Telkom bersedia memberi tambahan berupa layanan Astinet. Layanan perpindahan ke Astinet segera disiapkan sehingga saat UM ingin pindah ke Astinet maka layanan tersebut segera bisa diaktifkan.

Saking pusingnya, Pak Rahadyas Bharata (Account Manager Telkom Malang) mengatakan: “Mohon maaf, standar layanan Telkom tidak seperti ini, hal ini benar-benar suatu pengecualian. Kami benar-benar apes, mungkin setiap provider ada apesnya ya, kebetulan apesnya kami ya di UM”. Kemudian sambil bergurau melanjutkan: “Mungkin di ruang server UM ada penunggunya”. Saya jawab: “Mungkin diganggu karena Telkom belum syukuran … hahaha”.

29  Oktober 2010 : Akses internet UM mati total. Penyebabnya adalah jaringan serat optik dari STO Telkom jalan Surabaya ke UM putus. Telkom segera memindahkan ke jalur lainnya sehingga akses internet pulih kembali.

31  Oktober 2010 – 5 November 2010 : Webserver UM  dirusak hacker, basis data karya ilmiah, e-learning, suara kita, PKBI, Fisika, FIK, dll rusak total. Ada 17  subdomain yang dirusak berulang kali. Umumnya bisa dikembalikan dari backup yang ada, walaupun tidak lengkap karena ada gangguan teknis pada backup.

1 November 2010: Pak Isnandar (PR IV) mengundang rapat dan minta pemulihan website segera dilakukan.

2 November 2010: Pusat TIK membentuk Satgas Pemulihan Website dan mulai bekerja untuk memulihkan website. Sayangnya, akses internet tetap belum normal.

3- 10 November 2010: Website UM mulai dipulihkan tetapi sangat sulit dikerjakan karena saat itu layanan IP Transit Telkom tetap belum normal. Pada tanggal 10 November diadakan rapat oleh Pak Isnandar (PR IV) dan diputuskan untuk meninggalkan layanan IP Transit dan kembali ke layanan Astinet karena masih adanya gangguan teknis yang belum bisa diatasi Telkom.

6- 10 November 2010: Sdr. Rijal (Admin Web) mulai bekerja untuk memasang pengaman berupa intrusion detection system (IDS), Sdr. Sandra Irawan (Admin Server) dan Sdr. Fahmi (Admin Jaringan) bekerja sama untuk menempatkan webserver di bawah pengaman berupa firewall.

11 November 2010: Website UM dipindahkan ke layanan Astinet. Website sudah bisa diakses lebih cepat dan pekerjaan pemulihan bisa berlangsung lebih cepat. Akses internet oleh warga UM juga terasa lebih cepat. Pada saat tulisan ini dibuat, website UM sudah bisa diakses dari jaringan Astinet, IP Transit, dan Speedy tetapi belum bisa diakses dari Indosat, VIP Net, 3, dan beberapa jaringan lainnya. Masih menunggu waktu agar semua jaringan mengenali (propagation), biasanya perlu waktu 36-72 jam, ini berarti hari Minggu 15 November 2010 website UM akan bisa diakses dari semua jaringan. Layanan IP Transit adalah 24 Mbps: 16 Mbps Global (download 16 Mbps, upload 16 Mbps) dan 8 Mbps Domestik (download 8 Mbps, upload 8 Mbps)  diganti menjadi ASTINET sebesar 32 Mbps dengan kondisi tanpa rincian. Khusus untuk akses domestik, layanan Astinet sangat-sangat memuaskan, hasil uji melewati angka 50 Mbps. Kecepatan akses global belum diuji saat tulisan ini dibuat.

Dalam masa-masa tersebut banyak telepon dan banyak orang yang bertanya “ADA APA DENGAN WEBSITE UM?” Beberapa pihak memberikan dukungan dan banyak juga yang komentarnya “memerahkan telinga”. Semuanya itu semakin memacu untuk menyelesaikan masalah.


PENGHARGAAN

Terima kasih kepada pihak Telkom yang sudah berusaha keras dan sangat membantu selama masa-masa sulit tersebut. Kontak telepon yang terjadi sangat intensif, tatap muka dan rapat-rapat digelar berulang kali, telekonferensi yang tak mengenal waktu bahkan sampai larut malam.  Biaya telepon, biaya makan, waktu, dan tenaga sudah tidak dihitung lagi karena penasaran ingin menyelesaikan persoalan yang terjadi. Suasana sepi sangat terasa saat meninggalkan gedung Telkom Ahmad Yani karena semua pegawai sudah lama pulang. Rapat di gedung memang sudah selesai, tetapi rapat belum berakhir karena masih dilanjutkan lagi melalui telepon saat perjalanan pulang ke rumah. Berikut ini beberapa nama-nama yang sangat berperan dalam proses pemulihan, Telkom Malang: Pak Rahadyas Bharata, Pak Muhammad Anwar, Pak Khudhori , Mbak Devia Purnamasari; Telkom Jatim: Pak Made, Mas Argo, Mbak Dewi, Mas Chamdan Fauzi; Telkom Pusat: Mbak Amel, Mbak Rani, Mas Jimmy.

Penghargaan khusus kepada VIP Net: Pak Nasrun Sanif, Pak Irvan Nasrun, (kejutan, keduanya khusus datang dari Jakarta untuk membantu UM) dan Mas Kisran, juga kepada Mas Ratno (UB) yang telah memberikan masukan-masukannya. Terima kasih sekali lagi kepada Pak Irvan yang selalu mudah ditelepon, mudah diganggu dengan SMS, bahkan dengan rela hati balas menelepon untuk menyampaikan saran-saran dan solusinya, juga dukungan dan tawarannya untuk membantu perbaikan dan penempatan server.

Terima kasih kepada Pimpinan Pusat TIK dan semua pihak di Pusat TIK yang telah ikut membantu. Secara khusus, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para prajurit yang berjuang di lapangan yaitu Sdr. Arrijal, Sdr. Iwan, Sdr. Fahmi, dan Sdr. Rizky. Mereka dengan penuh kesabaran (walaupun kadang-kadang emosi juga …) berusaha terus-menerus membantu pemulihan website, makan siang selalu dipenuhi diskusi tentang masalah yang ada, bekerja sampai malam, bahkan sering juga tidak makan. Loyalitas mereka kepada UM bukan hanya di mulut saja.


PELAJARAN BERHARGA

Masa-masa sulit selalu menghasilkan sesuatu yang baru. Banyak pelajaran baru yang saya peroleh, istilah-istilah yang sebelumnya tidak saya kenal (saya orang fisika komputasi yang ditugaskan di dunia teknologi infomasi) menjadi fasih untuk diucapkan: IP transit, global, domestik, border gateway protocol (BGP), multi router traffic grapher (MRTG), inbound, outbound, routing, traceroute, request timed out (RTO), packet loss, hop, best path, Singtel, Telianet, Tinet, speed test, batam test, jakarta test, throughput, provider end (PE) router, customer end (CE) router, bandwidth management, upstream provider, metro ethernet, propagation, dll.

Kata-kata yang sering saya ingat dalam masa sulit tersebut adalah “BADAI PASTI BERLALU” dan “HABIS GELAP TERBITLAH TERANG”. Hari ini, Kamis 11 Nove,mber 2010, kata-kata itu sangat bermakna, untuk pertama kalinya sejak tanggal 4 Oktober 2010, saya mendengar ada yang bernyanyi dan tawa yang lepas di ruang kerja Pusat TIK. Saya senang tetapi tugas saya masih ada yaitu mengatur pola dan gizi makanan. Berat badan naik pesat karena sering makan bersama teman-teman atau tamu-tamu.


BANGKIT KEMBALI

Dampak gangguan internet ini untuk website UM sangat besar yaitu:

  • Perhitungan LCWCU menunjukkan bahwa Webometrics UM turun menjadi peringkat 25 dari peringkat 12 pada bulan Juli 2010.
  • Peringkat Alexa UM yang bergeser dari 32.000 menjadi 40.000.
  • Peringkat 4ICU juga turun karena bergantung pada Alexa dan visibility.

Mudah-mudahan saja tidak ada gangguan lagi, sehingga pada saat Januari 2011, semua bisa pulih kembali dan website UM bisa bangkit kembali.

MOHON MAAF ATAS KETIDAKNYAMANAN SELAMA INI.

.

Malang, 11 November 2010

Johanis Rampisela (Ketua Divisi Perangkat Lunak)



Post Author: humas admin

Comments are closed.