Belajar dari Film Asing

Dari: Koran Surya, Warteg

Ferril Irham Muzaki

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Malang
ferril_im@yahoo.com

Salah satu tantangan pendidikan ke depan adalah menanamkan karakter dalam kehidupan siswa sehari-hari. Oleh kemendikbud, selaku otoritas tertinggi pendidikan di Indonesia, pendidikan karakter adalah suatu kewajiban yang harus masuk ke dalam proses belajar mengajar. Masalah yang timbul, sebagai guru bahasa Inggris adalah menanamkan karakter yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia namun tetap mengajarkan bahasa Inggris di dalamnya. Untuk itulah, dalam tulisan ini, penulis mencoba membagi pengalaman mengajarkan pendidikan karakter saat praktik mengajar di SMP Negeri 8 Malang, menggunakan media film berbahasa Inggris.

Langkah pertama, penulis mencoba menyeleksi film-film baru yang memiliki pesan moral kuat. Setelah menyeleksi sekian banyak film, penulis memutuskan untuk memakai film The Last Song, yang diadaptasi dari novel karya Nicholas Spark, dibuat tahun 2010. Alasan pertama, film itu mengangkat tema cinta kasih antara seorang ayah dengan putrinya.

The Last Song dibuka dengan pertentangan karakter Ronney, gadis remaja yang membenci ayahnya karena merasa tidak dipedulikan akibat perceraian kedua orangtuanya. Oleh ibunya, Ronney dipaksa untuk tinggal dengan ayahnya. Di sinilah konflik antara ayah dan anak tersebut terbangun. Di balik konflik yang ada, sebuah rahasia diselipkan. Yakni, ayah Ronney ternyata menyimpan rahasia besar, ia mengidap kanker paru dan dokter memvonis hidupnya tak lebih lama dari tiga bulan. Tak ayal, Ronney pun mulai belajar untuk mencintai ayahnya dengan menyelesaikan lagu terakhir yang ditulis untuk gereja ayahnya.

Alasan kedua, film ini mengajarkan cinta kasih pada hewan. Veronica Miller -nama panjang Ronney- adalah sosok pencinta binatang. Ia terlihat telaten menjaga penyu-penyu hingga tidur larut malam. Selama ini penyu dikenal sebagai satwa langka yang rawan punah. Selain itu, komoditas telur penyu memiliki nilai lebih, baik bagi penjahat lingkungan maupun bagi hewan-hewan pemangsa lainnya. Ronney diceritakan mampu menjaga penyu-penyu itu walaupun harus tidur di luar rumah. Aktivitas Ronney menunggu telur-telur penyu dibantu Will, sahabatnya.

Alasan terakhir, film ini mengajarkan makna kejujuran. Dalam salah satu skene digambarkan Steve Miller, ayah Ronney dituduh sebagai pelaku pembakaran gereja karena ceroboh menempatkan lilin. Di akhir cerita Will mengambil risiko dengan mengakui bahwa dialah yang bersalah karena bermain petasan di dekat gereja bersama teman-temannya. Walaupun karena pengakuannya Will harus kehilangan sahabatnya, Ronney yang marah karena ulah Will, ayahnya yang dipersalahkan warga. Adegan yang sama mengajarkan hakikat memaafkan karena Steve memaafkan ulah Will dan teman-temannya, serta meminta mereka untuk tetap diam dan tidak membesar-besarkan masalah tersebut.

Makna cinta kasih seorang ayah adalah lakon utama dalam cerita ini. Di akhir cerita ada kalimat yang cukup indah, sebagai nasihat seorang ayah kepada putrinya yang menginjak remaja. Kalau diterjemahkan sesuai dengan pendidikan karakater, cinta itu bersifat rapuh dan yang bisa kita lakukan adalah terus menerus menjaganya dan belajar dari kesalahan di masa lampau.

 

Link

Post Author: humas admin

Leave a Reply

Your email address will not be published.