[JAWAPOS – Mahasiswa] Tiga Keunggulan Psikolinguistik

Naskah ini dipilih oleh Redaksi Jawa Pos sebagai 25 naskah yang akan dinilai oleh para juri perempuan pilihan Jawa Pos for Her. Lima peserta dengan tulisan terbaik pilihan juri akan berkesempatan untuk jalan-jalan ke Amerika.

 

Tiga Keunggulan Psikolinguistik
Oleh
Cicik Tri Jayanti
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Universitas Negeri Malang

PSIKOLINGUISTIK merupakan salah satu cabang linguistik yang mencoba menguraikan proses psikologi manusia ketika berbahasa. Dalam cakupannya yang luas, terdapat pembahasan yang memosisikan perempuan sebagai makhluk yang terhormat, yakni pada aspek neurologi bahasa. Aspek tersebut mengakui keistimewaan perempuan pada sistem otaknya.

Sebuah majalah perempuan edisi Juli 1999 menurunkan artikel yang berjudul Otak Kita, Keunggulan Kita. Dalam tulisan itu, diakui bahwa ukuran otak pria lebih besar 10–15 persen daripada otak perempuan. Konon, karena lebih besar, otak pria dikira lebih unggul. Padahal, temuan mutakhir di bidang neurologi menegaskan bahwa dalam beberapa hal otak perempuan lebih unggul (Chaer, 2002:133).

Chaer dalam bukunya yang berjudul Psikolinguistik Kajian Teoretik mengungkapkan bahwa terdapat tiga keistimewaan otak yang dianugerahkan kepada perempuan, yakni kemampuan otak yang lebih tajam, serta otaknya yang lebih awet dan selektif.

Perempuan memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan kerja hemisfer kiri dan kanannya. Hal ini membuat perempuan dapat menyeimbangkan aspek kognitif dan berpikirnya sehingga dapat menyebutkan lebih banyak dan lebih cepat daripada laki-laki. Kemampuan berbahasa perempuan pun akan lebih cepat pulih daripada laki-laki saat keduanya terserang stroke.

Beberapa penelitian membuktikan, kemampuan otak menangani sistem penglihatan, pendengaran, daya ingat, serta perasaan yang dimiliki perempuan lebih tajam daripada laki-laki. Hal itu tidak lepas dari cara kerja otak perempuan yang unik. Yakni memasukkan ingatan ke daerah emosi yang dimilikinya serta peranan MRI (magnetic resonance imaging) dalam mengatur emosinya.

Kemampuan otak perempuan yang lebih awet dan selektif terletak pada jaringan otak yang menangani daya ingat dan kemampuannya dalam memilih tindakan yang lebih beradab daripada laki-laki. Kemampuan tersebut mengakibatkan harapan hidup perempuan lebih panjang daripada laki-laki. Karena itu, perempuan lebih selektif dalam mengatur emosi dan tindakan yang menyertainya daripada lelaki yang cenderung main otot.

Dengan tiga bekal kemampuan otak tersebut, kiranya perempuan mendapatkan arti penting dalam memilih kesempurnaan hidup. Perempuan dapat menjadi siapa saja yang diinginkan tanpa mengorbankan kewajiban kodratinya terhadap keluarga. Dengan keistimewaan-keistimewaan yang meliputinya pula, perempuan akan tampil menjadi sosok-sosok istimewa yang dapat memberikan arti dalam membangun keseimbangan antara dunia luar dan kehidupan pribadinya.

Namun, tiga bekal kemampuan otak tersebut kiranya mustahil mewujudkan kesempurnaan yang diimpikan bersama. Sebab, perempuan belum mendapatkan ruang yang cukup untuk mengekspresikan diri selain di kancah domestik. Mereka masih diliputi ketakutan dan tekanan akan terbengkalainya sektor domestik bila mereka berkecimpung di sektor domestik. Itu membuat kemampuan mereka menjadi tak berarti.

Bukankah di balik kemampuan yang besar akan terselip tanggung jawab yang juga besar. Sebab, kemampuan itu akan melahirkan keistimewaan sebenarnya. Yang berawal dari kepercayaan diri dan kepercayaan orang lain. (*)

[HER VIEW] Sabtu, 29 Januari 2011 halaman 27

Post Author: humas admin

Leave a Reply

Your email address will not be published.