Kampung Tangguh Mengeliminir Lonjakan Covid-19

MALANG, NewMalangPos – Covid-19 sudah hampir dua tahun melanda dunia termaksud Indonesia. Kini Indonesia kembali menghadapi angka kasus Covid-19 yang tinggi.

Berdasarkan data Worldometer per Minggu (27/6/2021) pukul 05.00 WIB, Indonesia berada di urutan keempat di dunia dengan penambahan kasus baru terbanyak. Dampak yang merundung publik adalah gagalnya penyelenggaraan ibadah haji dimana merupakan tugas nasional.

Di samping menyangkut kesejahteraan lahir batin jamaah haji, juga menyangkut nama baik dan martabat bangsa Indonesia di luar negeri, khususnya di Arab Saudi dan juga bangsa-bangsa lain di dunia karena penyelenggaraannya bersifat masal dan berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas.

Melihat perkembangan yang terus berlanjut dari pandemi Virus Korona (Covid 19) yang sedang berkembang dan munculnya varian baru, otoritas yang berwenang telah bekerja memantau situasi kesehatan global, untuk memastikan kinerja dan fasilitasi pelaksanaan ibadah haji sesuai model yang optimal, mengingat perkembangan pesat yang mengiringi wabah ini.

Kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi di Jatim merata di seluruh 38 Kabupaten/Kota. Menurut catatan satgas, jumlah kasus aktif Covid-19 di Jatim saat ini sebanyak 7.483 orang yang tersebar di 38 Kabupaten/Kota. Bangkalan menjadi daerah terbanyak dengan 1.042 kasus aktif. Kemudian Kota Surabaya dengan 491 kasus aktif. Banyuwangi melengkapi posisi 3 besar, dengan 473 kasus aktif Covid-19.

Selanjutnya apa langkah preventif dalam rangka megeliminir Covid-19 yang semakin melonjak?

Kampung tangguh sejatinya adalah untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi semakin cepat di masyarakat. Di Malang Raya sendiri, kampung tangguh sebenarnya telah lama ada dan kini digiatkan lagi untuk percepatan penanganan Covid-19. Kampung tangguh ini bisa untuk menyelesaikan persoalan apa pun.

Dan saat ini persoalan yang harus kita selesaikan adalah wabah Covid-19. Sudah seharusnya diapresiasi warga masyarakat yang menjadi pioner berdirinya kampung tangguh di Malang Raya. Semangat gotong royong masyarakat yang solid untuk melawan Covid-19 adalah modal terpenting, yaitu dengan mengawal dan menyosialisasikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. 

Petugas dan relawan yang bertugas di kampung tangguh wajib sadar diri untuk berbudaya disiplin, untuk terbiasa bersih, dan sehat. Konsep kampung tangguh yang sudah mulai dirintis adalah di Dusun Temu, Desa Sitirejo Kabupaten Malang layak diadopsi. Sebab kampung tangguh yang melibatkan peran serta masyarakat memiliki kontribusi besar dalam penguatan ketahanan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Konsep yang menjunjung rasa gotong royong dan menumbuhkan kepedulian ini akan dikembangkan di seluruh Indonesia. Tak terkecuali Bangkalan, Surabaya dan Banyuwangi merupakan wilayah yang menjadi perhatian dalam penanganan Covid-19 di Jawa Timur yang harus menggiatkan lahirnya Kampung Tangguh.

Oleh karena itu pemikiran jangka panjang sangat tepat untuk mulai membangun kampung tangguh sebagai pilot project percontohan dalam rangka mengeliminir lonjakan Covid-19 saat ini. Untuk menjadikan kampung tangguh, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu: pembentukan tim keamanan, tim humas, tim medis, ruang isolasi, obat-obatan, dan persediaan pangan.

Prosedur-prosedur yang harus ditindaklanjuti untuk menciptakan kampung tangguh tentunya harus mematuhi aturan Protokol Kesehatan secara baik dan benar. Salah satunya setiap warganya harus melakukan vaksinasi.

Ciptakan Kampung Tangguh

Saat ini di Malang Raya terus berbenah menata kotanya, mulai dari relokasi pasar tradisional, penataan taman, perbaikan trotoar, saluran irigasi sampai dengan melakukan aneka rekayasa jalur lalu lintas kendaraan untuk menghindari terjadinya kemacetan di sana-sini.

Kota Batu memacu diri dengan membangun area wisata yang semakin memesona dan menggairahkan kedatangan turis lokal dan mancanegara. Kabupaten Malang yang kini punya akses jalan tol poros Malang – Surabaya setidaknya memfasilitasi kedatangan masyarakat luar menuju Malang Raya.

Sayang sekali kondisinya kini lumpuh dimana hotel, tempat pariwisata, Mall, dan pusat bisnis lainnya tidak setangguh idealis kota yang sehat. Artinya pesatnya pembangunan perkotaan tidak diimbangi dengan lingkungan kota yang sehat.

Untuk menciptakan kampung tangguh dalam rangka menghadapi wabah Covid-19 menuju era new normal kembali, maka program menciptakan kampung tangguh menuju kota sehat paling tidak harus menerapkan langkah strategis. Pertama, menciptakan organisasi dan koordinasi kampung sehat. Kedua, menyiapkan anggaran yang dibutuhkan.

Ketiga, identifikasi potensi pengkajian risiko wabah di kampung. Keempat, perlindungan dan ketangguhan infrastruktur di kampung.  Kelima, sosialisasi dan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap kampung yang sehat. Keenam peringatan dini dan penguatan kapasitas pengurangan risiko wabah penyakit. Ketujuh, pemulihan dan pembangunan kembali komunitas pasca wabah.

Selain langkah di atas, diharapkan  masyarakat yang ada di Malang Raya harus bahu-membahu terlibat dalam proses perencanaan pembangunan kampungngnya masing-masing. Saat ini, bukan zamannya lagi pemerintah “bekerja sendirian“ dalam membangun kota sehat dengan mengabaikan peran serta nyata dari semua elemen masyarakatnya.

Sehingga dalam konteks kekinian, menyikapi apa yang terjadi dalam perkembangan  Malang Raya, setidaknya ada satu pertanyaan yang mesti disikapi dan dijawab sebagai solusi terhadap fenomena tersebut. Untuk itu perlu menerapkan sistem pembangunan berkelanjutan, diawali dari pembangunan kampung tangguh sebagai sebuah harapan akan kenyamanan dan kewibawaan sebuah kota bersih dan sehat.

Rasa kebersamaan dalam percepatan membangun kota ini dimulai dari membangun kampung-kampung yang indah, bersih, dan menciptakan kawasan yang sehat terbebas dari virus Korona. Sehingga secara perlahan masyarakat dapat kembali melakukan aktivitas dan beradaptasi dengan pola hidup baru, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Dengan demikian sudah seharusnya kampung lain di Malang Raya untuk mengikuti jejak Dusun Temu Desa Sitirejo Kabupaten Malang yang mengawali terciptanya “Kampung Tangguh” di Malang Raya menuju kota sehat di Indonesia. Dengan adanya Kampung Tangguh pengelolaan situasi keamanan ketertiban masyarakat tetap berjalan dengan baik, ekonomi menggeliat kembali yang secara tidak langsung mengeliminir lonjakan Covid-19 yang semakin menggurita.(*)

Post Author: humas admin