Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) merupakan salah satu hari bersejarah nasional yang diperingati setiap tanggal 10 Agustus berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1995. Secara historis, penetapan Hakteknas merujuk pada keberhasilan PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dalam melaksanakan terbang perdana (first flight) pesawat N250 Gatotkaca pada tanggal 10 Agustus 1995.
Hasil karya anak bangsa ini menjadi bukti bahwa negara kita telah berhasil menumbuhkan inovasi dan jiwa mengembangkan IPTEK nasional. Prestasi kebangkitan teknologi ini menanamkan perhatian, minat, dan kesadaran bangsa Indonesia untuk memacu ciptakan teknologi yang mendunia.
Untuk merefleksi Hakteknas yang ke-29 dan guna mendukung pengembangan IPTEK dalam pembangunan nasional pada era 2024-2030 sebagai era Kapitalisme Digital dimana kemajuan teknologi semakin berkembang cepat dan persaingan di tingkat internasional semakin ketat. Langkah kebangkitan teknologi yang mendunia menduduki peran penting untuk mendukung bahkan menuntun arah pembangunan nasional.
Sebagai contoh adalah kebijakan yang mewajibkan kapal-kapal tua untuk tidak dioperasikan lagi dengan maksud memberikan peluang bagi industri galangan kapal dalam negeri yang belum memadai terjadi penurunan porsi perusahaan nasional dalam pengangkutan laut untuk dalam dan luar negeri.
Kegiatan penelitian di daerah jika diidentifikasi lebih detil, seluruh paket penelitian mencakup empat tema utama. Pertama, berkenaan tema ekonomi pembangunan, terfokus pada kajian teknologi-ekonomi, pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, pertambangan, industri perdagangan dan koperasi, serta jasa pariwisata.
Kedua, seputar masalah sosial budaya, mencakup kajian pendidikan, kebudayaan dan kemasyarakatan. Ketiga, tentang kewilayahan seperti permukiman, infrastruktur, perhubungan dan masalah lingkungan. Keempat, berkenaan dengan kajian politik, hukum dan pemerintahan, mencakup tata pemerintahan, desentralisasi dan otonomi daerah, pendapatan daerah, pelaksanaan ketentuan hukum dan perundang-undangan.
Kecenderungan kuat bahwa kajian ekonomi pembangunan dan teknologi dan perekayasaan IPTEK menempati urutan terbanyak (52 persen), kemudian kajian sosial budaya (24 persen). Sedangkan kajian bidang pemerintahan sebesar 13 persen dan sisanya adalah kajian kewilayahan hanya 11 persen.
Dilihat dari ragam penelitian tematik itu, kondisi litbang daerah menunjukkan diversitas riset pada bidang-bidang pembangunan sektoral dan lintas sektoral. Demikian pula peran peneliti, berbekal disiplin masing-masing dan berasal dari pelbagai institusi, telah memberi warna pada kegiatan litbang daerah. Bagaimana upaya kebangkitan teknologi dalam rangka menciptakan prestasi IPTEK yang mendunia?
Sejumlah tema penelitian IPTEK telah menyentuh persoalan kebijakan, strategi, dan implementasi pembangunan. Gejala ini menunjukkan kepedulian besar SDM peneliti dan akademisi pada permasalahan dan pembangunan daerah. Dengan demikian, potensi litbang daeran cukup menjanjikan sebagai salah satu komponen dari struktur pendukung kebijakan pembangunan.
Namun hasil evalusi terhadap penyelenggaraan penelitian di daerah masih terkendala oleh beberapa permasalahan. Pertama, Berkenaan dengan existing condition, sebagian besar tema penelitian belum didasarkan pada permasalahan strategis dan potensial. Kedua, Terkait dengan pengembangan hasil penelitian, hanya sebagian kecil diaplikasikan bagi penyusunan kebijakan. Untuk itulah pendayagunaan teknologi harus dibangkitkan.
Pendayagunaan IPTEK
Atas dasar kreativitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka mengolah Sumber Daya Alam (SDA) yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa dimana dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab, agar masyarakat mengenyam IPTEK secara merata.
Begitu juga diharapkan Sumber Daya Manusia (SDM) bisa lebih baik lagi, apalagi banyak kemudahan yang kita dapatkan. Selain itu, pada era pendayagunaan IPTEK dewasa ini, perhatian terhadap teknologi masyarakat didukung kuat dengan program sosialisasi.
Selain itu, perkembangan IPTEK di berbagai bidang semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM di tengah munculnya dampak negatif dari adanya perkembangan iptek, sehingga diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan dalam penemuan-penemuan baru tersebut.
Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah dipahami dan disadari akan berhadapan dengan situasi serba kompleks dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, sebut saja antara lain: cloning, cosmology, cryonics, cyberneties, exobiology, genetic, engineering dan nanotechnology.
Cabang-cabang IPTEK itu telah memunculkan berbagai perkembangan yang sangat cepat dengan implikasi yang menguntungkan bagi manusia atau sebaliknya. Pesatnya kemajuan IPTEK memerlukan penguasaan, pemanfaatan, dan kemajuan IPTEK untuk memperkuat posisi daya saing Indonesia dalam kehidupan global (Komarudin, 1994).
Untuk menciptakan kebangkitan teknologi nasional yng mendunia, maka diperlukan nilai-nilai luhur melalui rumusan pembangunan IPTEK Nasional, yaitu: pertama Accountable, penerapan IPTEK harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, lingkungan, finansial, bahkan dampak politis.
Kedua, Visionary, pembangunan IPTEK memberikan solusi strategis dan jangka panjang, tetapi taktis dimasa kini, tidak bersifat sektoral dan tidak hanya memberi implikasi terbatas. Ketiga, Innovative, nilai luhur pembangunan IPTEK artinya adalah berorientasi pada segala sesuatu yang baru, dan memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya untuk memproduksi inovasi baru dalam upaya inovatif untuk meningkatkan produktifitas.
Keempat, Excelence, keseluruhan tahapan pembangunan IPTEK mulai dari fase inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harus baik, yang terbaik guna menuju prestasi yang mendunia.
Hari Kebangkitan Teknologi tidak lepas dengan tokoh berpengaruh di dunia, yaitu BJ Habibie. Ini menunjukkan kehadiran Habibie sebagai seorang putra bangsa atau ”Bapak Teknologi Indonesia” dan tokoh di dunia, dengan membawa sekaligus kepintaran dan kecendekiawanannya.
Seperti yang penulis rasakan saat mendapat wejangan berharga dari beliau tentang pentingnya menggali inovasi dan ide baru untuk kemajuan bangsa. Pesan Habibie telah penulis buktikan bahwa berangkat dari model nyata hasil kreasi itu akhirnya menjadi invention atau penemuan baru.
Cita-cita yang beliau harapkan adalah bagaimana generasi muda menjalankan dan membangkitkan produk kreatif sehingga memberikan keuntungan bagi masyarakat dengan menciptakan inovasi bermanfaat bagi umat dan menorehkan prestasi mendunia. Selamat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional “Bersama Hakteknas Ciptakan Prestasi Mendunia.”(*)