Mahasiswa Teknik Sipil UM Dorong Perekonomian Warga Kucur Dengan Skill Furniture

Dyah Ayu Pangastuti Ardiani, Maria Carolina Yuaniar, Mochammad Komaruddin Zuhdi, Yusril Dwi Ihza Mahendra, M. Nofrin

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang (UM)

 

Desa Kucur di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang merupakan wilayah yang mempunyai ciri geologis berupa dataran tinggi, sehingga membuat mayoritas penduduk bekerja sebagai petani. Selain petani, pada saat ini, hampir sebagian warga desa bekerja sebagai tukang bangunan maupun tukang di bidang pengolahan produk kayu. Hal ini sangat disayangkan, mengingat sumber daya alam di daerah tersebut seperti mahoni, waru, bambu, dan sejenisnya sangat mencukupi untuk diolah menjadi sesuatu yang benilai tambah terhadap perekonomian masyarakat.

Dalam hal ini tokoh masyarakat, perangkat desa, RT, RW serta masyarakat benar benar menggali potensi yang ada di Desa Kucur ini sehingga nantinya berbagai potensi sumber daya yang ada di Desa Kucur ini menjadi titik tolak kekuatan dalam membangun masyarakat Desa Kucur. Untuk mensukseskan program ini, tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Negeri Malang (UM) yang terdiri dari lima mahasiswa yakni Dyah Ayu Pangastuti Ardiani, Maria Carolina Yuaniar, Mochammad Komaruddin Zuhdi, Yusril Dwi Ihza Mahendra, M. Nofrin mengkreasikan program Pete Jatayu (Pelatihan Teknik Kerja Furniture Kayu). Pete Jatayu yang merupakan hal yang dirasa pas dilakukan, melihat sumber daya alam pada Desa Kucur ini adalah pengasil kayu. Selain itu keahlian dasar mebelair yang dimiliki oleh masyarakat sangat disayangkan jika tidak dimaksimalkan.

Pelatihan ini diawali dengan pelatihan desain 2D agar pelaksanaan teknik kerja kayu dapat dimaksimalkan. Dalam Pelatihan Desain, Karang Taruna diajarkan tentang bagaimana memvisualisasikan keinginan konsumen dan bagaimana merancang desain untuk dapat dikerjakan, hal ini akan menambah nilai plus jika nantinya masyarakat membuka usaha mebelair. Setelah itu, Karang Taruna diajarkan untuk teknik kerja kayu, yakni diajarkan penggunaan alat yang sekarang sudah canggih digunakan para usaha besar furniture, diajarkan pemotongan kayu dengan rapi dan juga safety dalam bekerja.

Selain itu, mereka juga diajarkan technopreneur. Pelatihan technopreneur ini mengedepankan bagaimana cara agar dapat menjalankan usaha dengan lancar dan dapat bersaing dengan perusahan mebel lainnya. Dalam sisi technopreneur, masyarakat dibekali pengetahuan untuk dapat menghitung rancangan anggaran biaya suatu desain dan juga dibimbing untuk menggunakan media sosial untuk dapat mengakses publikasi pemasaran produk lebih luas. Selain itu, masyarakat juga dikenalkan dengan berbagai sarana pemasaran lainnya, seperti website dan toko online.

Setelah pelatihan tersebut, tidak lupa masyarakat dibekali alat penunjang dan mitra kerja sama dengan perusahaan mebel yang diharapkan menjadi modal utama untuk berkembangnya usaha yang akan dilakukan dan menjadi pemacu agar terus berkarya dan bertanggung jawab terhadap mitra.

Pelatihan tersebut terbukti sangat efektif, karena dua minggu setelah pelatihan, Karang Taruna Desa Kucur langsung mengadakan pembuatan produk furniture untuk pesanan sekolah TK setempat dengan menggunakan fasilitas yang diberikan pada program JATAYU. Pada bulan Juli, seluruh produk akan dipamerkan pada acara Bina Desa yang dihadiri oleh Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna. Harapannya, program JATAYU ini dapat mengajak warga untuk dapat berwirausaha mandiri dalam bidang furnitur, yang bermuara pada peningkatan perekonomian warga desa Kucur.

Editor: Arvendo Mahardika

Post Author: humas admin

Leave a Reply

Your email address will not be published.