ADA APA DENGAN MELAMUN

Meskipun tidak sampai disebut “usil” sering kali orang yang memperhatikan tentu mengerutkan kening bila melihat orang lain lagi asyik melamun. Ke”diam”annya sambil menatap hampa kesuatu arah, itupun tidak selalu dalam posisi duduk saja dan menyendiri bahkan sambil beraktivitaspun kelambatan dan ketidak fokusannya telah mengatakan kalau dirinya lagi melamun.

Memang melamun termasuk katagori golongan yang tak disukai karena seakan orang tak mau membuka diri terhadap kemungkinan perubahan diri yang dilamunkannya dengan bertindak melalui cara yang paling baik, mengingat umur seseorang itu tidak semakin muda sedang kemungkinan perubahan itu akan bisa memudar dan melemah hingga menyisakan kisah masa lalu akhirnya lebih memikirkan”apa yang seharusnya terjadi”

Ada yang berpendapat bahwa orang yang selalu melamun itu dianggap malas dan tidak punya ambisi dan gairah hidup, ada juga yang mengatakan bahwa orang yang sering melamun itu adalah orang yang sedang bermimpi mengharap keadaan diri bisa berubah dengan sendirinya membayangkan sesuatu yang ingin ia miliki dan ia capai.

Kita semua tahu kondisi seseorang yang digambarkan diatas sifatnya relatif sebab banyak penafsiran, maka terlalu dini jika seseorang membuat kesimpulan hanya berdasar pada gerak gerik dan bahasa tubuh belaka sebab banyak contoh yang membuat orang menjadi khilaf oleh hal yang masih abstrak

Bisa saja orang yang tampaknya melamun itu ternyata sedang melakukan aktivitas berfikir, tentunya berfikir realistis yaitu dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata, entah sebab banyaknya persoalan, keraguan atau pahitnya pengalaman, atau bahkan melamun karena ingin mencari inspirasi untuk memecahkan suatu hasil penelitian ilmu, saya pernah baca terjemahan buku judul aslinya”you are what you think” karya Doug Hooper yang menceritakan tentang Isaac Newton ketika ditanyai bagaimana dia menemukan hukum gravitasi? Beliau menjawab:”dengan melamunkannya”

Jadi orang yang tampaknya melamun itu tidak selalu cenderung negatif, berbeda sekali dengan orang yang berfikir austik yang lebih tepatnya disebut melamun karena benaknya diliputi oleh energi fantasi, berkhayal dan mengurai sejuta bayang bayang, maka melamun seperti inilah seperti orang yang melarikan diri dari kenyataan

Memang melamun itu pasti melibatkan fikiran dan bila yang mendominasi pikiran adalah nalarnya maka akan membantu memfasilitasi pemecahan masalah secara kreatif, tapi kalau melamunnya itu didominasi oleh thulul’amal [panjang angan angan dan kosong-menurut islam],maka ia akan mengalami kerugian yang nyata, karena dampaknya pada kerja system syaraf menjadi lamban yang bisa menimbulkan penyakit alzeimer alias pikun, yang kedua dalam ilmu kedokteran telah mengungkapkan dari hasil penelitiannya bahwa melamun itu mempercepat penuaan sebab enzim kromosom semakin memendek dan tak bisa membentuk sel sel baru lagi yang akhirnya menuju kematian, dan yang ketiga bahayanya orang yang melamun hal hal yang kosong akan ada campurtangan’syetan’ untuk menambah kekacauan didalam hati dan pikirannya……

Post Author: humas admin

Comments are closed.