BERENANG DI LAUTAN DARAH

BERENANG DI LAUTAN DARAH

Oleh: Djoko Rahardjo*)

Disuatu tempat, dimanapun kita berada, entah kapan—kini atau esok, pastilah selalu berhadapan dengan maut. Sadar atau tidak bahwa takdir manusia ditentukan oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Siapun kita. Apapun kedudukan kita. Itulah perjalanan hidup yang harus dilalui oleh setiap insan. Memang benar, setiap manusia memiliki takdirnya sendiri-sendiri. Tetapi yang pasti adalah bahwa setiap perjalanan akan berakhir pada suatu tempat pemberhentian . Tempat pemberhentian itu bernama kematian.

Mengapa kita berbicara tentang kematian? Padahal detik ini juga kita masih dalam keadaan segar bugar. Bukankah hari ini kita masih dapat menikmati segala sesuatu yang telah diberikan oleh Tuhan? Pertanyaan-pertanyaan itu tidaklah salah tetapi tidak terlalu benar. Lalu untuk apa dibicarakan disini? Pernakah Anda mengalami musibah yang hampir merenggut nyawa? Kalau belum pernah maka ada baiknya bila pengalaman seorang pemuda yang terjadi pada tahun 1973 diceritakan disini.

Mentari pagi baru saja bangun dari tidurnya. Kabut sutera putih perlahan-lahan melepas pelukan rembulan malam, diiringi desah dedaunan yang jatuh dipangkuan teras kolam renang, di sebelah selatan Stadion Kota Malang . Di depan loket—beberapa anak muda—sedang mengantri membeli tiket masuk ke kolam renang. Diantara mereka ada seorang pemuda yang datang sendirian untuk berlatih berenang. Tidak lama kemudian…, pemuda itu telah berada di tepian kolam renang. Baju, celana, sepatu, handuk, dan lain-lain diletakkan di tepian kolam renang.

Dinginnya udara malam masih terasa menusuk tulang. Sambil melempar pandangannya ke arah tengah kolam yang masih remang-remang, tiba-tiba ada bayangan seorang gadis yang timbul dan tenggelam, seakan-akan meminta pertolongan. Seketika itu—tanpa berfikir panjang— melompatlah ia ke arah bayangan. Byuuuur…! Apa yang terjadi pada pemuda itu selanjutnta? Ikutilah kisah berikutnya!

BERSAMBUNG…

Malang, 20 Juni 2012
*) Djoko Rahardjo, Staf Subbag Sarana Akademik BAKPIK UM

 

Post Author: humas admin