Berita Hoax

Saya mencoba merangkum pola-pola berita Hoax yang lazimnya disebut berita burung. Tulisan ini disusun berdasarkan pengamatan saya tentang pemberitaan kiamat 2012. Tentu saja dengan memegang teguh keyakinan bahwa hanya Tuhan yang maha kuasa yang tahu kapan kiamat berlangsung.

Berita Hoax seolah menjadi sebuah isu yang layak jual. Sudah berkali-kali penulis mendengar berita tentang kiamat, dimulai dari kiamata pada tanggal 9-9 tahun 1999 hingga berita yang terbaru kiamat yang “menurut ilmu pengetahuan” akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2012. Penulis tidak berurusan dengan kebenaran berita kiamat tersebut, namun penulis mencoba mengkaji adanya sebuah pola yang tersebar dari kiamat 9-9-tahun 1999 hingga yang terbaru 21 Desember 2012.

Pola yang pertama adalah ramalan itu didasarkan pada “kepercayaan” kuno di masa lalu. Dalam konteks kiamat 21 Desember 2012, kepercayaan kuno tersebut dibangun berdasarkan ramalan dari suku Maya.

Setelah usut demi usut, ternyata suku Maya membantahnya. Penjelasan dari para arkeolog tanggal 21 Desember 2012 hanyalah akhir dari suatu siklus penanggalan. Sama halnya dengan penanggalan 31 Desember yang esoknya disambut dengan pesta tahun baru 1 Januari. Tentu saja seorang yang usil bisa saja membuat ramalan yang sama.

Untuk lebih mendramatisir ramalan kiamat tersebut, dibuatlah sebuah teori konspirasi. Teori konspirasi pada umumnya mengatakan bahwa pemerintah seluruh dunia tahu fakta itu namun berusaha menyembunyikannya. Jika lembaga-lembaga resmi memberikan respon berupa penjelasan ilmiah, maka para pendukung teori kiamat tersebut menuding lembaga tersebut melakukan kebohongan publik.

Dalam kasus teori kiamat 2012, salah seorang teman penulis yang kebetulan tertarik dengan astronomi mengatakan ada jutaan meteor yang mampu melenyapkan bumi yang mengancam bumi setiap detik. Tidak usah menunggu 21 Desember 2012 kalau meteor itu menghantam bumi sekarang, tamatlah bumi dan seluruh manusia seperti era dinosaurus 65 juta tahun yang lalu. Saya setuju dengan pernyataan teman saya tersebut karena tahun 2010, saya membaca berita di sebuah media terpercaya bahwa hanya 10 persen meteor berbahaya yang terpetakan keberadaannya. Sisanya belum bahkan tidak mungkin terpetakan.

Kebetulan penulis dapat kesempatan cukup bagus dari salah seorang teman yang kerja di toko buku untuk membaca sekilas sebuah buku yang berkaitan dengan kiamat 2012. Saya cukup kaget dengan pernyataan penulis buku tersebut yang mengatakan bahwa ada satu tempat untuk berlindung dan melanjutkan hidup. Tempat tersebut tidak perlu saya cantumkan.

Pertanyaan saya, kalau masih ada tempat berlindung berarti belum kiamat? Bukankah masih ada manusia? Jika orang yang meramalkan datangnya kiamat masih yakin adanya tempat berlindung, jangan-jangan orang tersebut juga takut akan ramalannya sendiri?

Jadi, berita hoax juga memiliki pola.

Kita tentu saja dengan menggunakan pendekatan berbeda dan sumber yang berbeda.

Bagaimana pendapat anda? Mungkin ada yang bisa menambahkan?

Ferril Irham Muzaki

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Post Author: humas admin