Membangun Arema Dengan Energi Positif

Menjelang perayaan ulang tahun yang ke-36 Arema FC pada hari Jum’at (11/8/2023), momen gembira ini harus dipacu dengan energi positif mengobarkan semangat mental juara Arema yang seindah warna aslinya. Kenyataan di musim tahun 2023 ini dari enam laga yang sudah dijalani, Arema FC mencatat 4 kali kalah dan 2 kali imbang.

Tim yang ditangani duet pelatih Joko Susilo dan I Putu Gede itu baru mengumpulkan satu poin hingga pekan ke-6.

Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut lama dimana Arema FC menjadi juru kunci, yaitu urutan ke-18 dari 6 laga yang dijalani.

Meski agak terseok-seok, klub yang bernama lengkap Arek Malang Football Club tidak boleh patah semangat. Perjalanan masih panjang, peluang meraih gelar juara masih sangat terbuka lebar. Semua itu bisa terwujud jika ada doktrin energi positif pada Arema untuk meraih kemenangan.

Perlu diketahui bahwa secara historis kehadiran Arema ibarat oase di tengah surutnya prestasi tim sepakbola asal Malang di kancah nasional. Terlebih saat Singo Edan sukses meraih gelar juara di kompetisi Galatama 1992/1993. Sudah seharusnya kita pantas memberikan apresiasi kepada mayoritas Aremania yang masih giat untuk membantu kebangkitan Arema dari keterpurukan. Para supporter dan fans berat berusaha untuk menjaga Arema agar tidak terpelosok ke dalam jurang degradasi dengan hanya bersikap pasif dan memikirkan sesuatu yang negatif.

Memaknai histori Arema yang dibangun dengan penuh perjuangan dan tantangan, maka harus diinterpretasikan bahwa semangat Arema dalam pertandingan adalah untuk menang. Kalau tim nasional sedang tanding, maka jiwa nasionalisme orang Indonesia akan muncul. Apalagi kalau dibarengi dengan prestasi juara.

Kalau tidak juara, belum tentu orang mau mendukung secara fanatik dan hal itu wajar karena jelas mengecewakan. Karena supoter memang tujuannya adalah mendukung untuk bisa menjadi juara. Maka, untuk suporter tim nasional seharusnya membela tim nasional Indonesia di segala kondisi. Artinya, kalau sedang kalah perlu dimotivasi, tetapi kalau juara harus diapresiasi, itu adalah hakikatnya mendukung.

Arema FC yang kita cintai ini butuh energi positif yang harus dibangkitkan. Energi positif tersebut merupakan salah satu prasyarat untuk membangun sepakbola kita yang sedang lelap tertidur. Memang harus diakui bahwa manajemen klub Arema masih jauh dari kata ideal.

Usaha untuk membenahi klub ini tidak lantas harus bersikap apatis dan saling menjatuhkan. Membenahi kekurangan dengan jiwa besar dan tidak saling menyalahkan adalah energi positif yang dibutuhkan Arema.

Prinsip satujiwa yang melekat dalam diri Aremania bukanlah sebatas pengucapan lafadz dan salam sapa di antara sesama, namun harus diwujudkan untuk membangkitkan Arema. Energi positif tersebut yang harus kita utamakan dengan cara menyingkirkan egoisme dan apatis terhadap keadaan.

Langkah Strategis

Kelompok pendukung Arema bernama  Aremania  dan memiliki beberapa sub-grup yang menempati berbagai tribun di stadion. Terlepas dari identitas sub-grup tiap pendukung, mereka tetap disebut sebagai Aremania. Setelah Liga Indonesia berlangsung pada 1997, Aremania mulai mendapatkan reputasi di Indonesia secara agresif. Dalam rangka memacu motivasi untuk kemajuan prestasi Arema di Liga 1 Indonesia, maka dalam mengapresiasi Arema yang tidak hanya juara dalam turnamen dan menyemangati merosotnya peringkat Arema di Liga 1 pada putaran awal tahun 2023, maka langkah strategis yang harus ditempuh untuk membentuk Arema bertengger di papan atas dan kelak menjadi juara adalah sebagai berikut.

Pertama, Niat dan tekad serta kemauan yang tinggi. Artinya segala sesuatu yang didasari oleh niat, tekad serta kemauan yakinlah sesuatu tersebut tidak akan  berhenti di tengah jalan. Karena jika sesuatu dilakukan secara logis untuk mendapatkannya maka hasil yang didapatkan akan memuaskan. Oleh karena itu niat ini sebagai wujud dalam rangka membumikan Arema untuk terus menggapai juara.

Kedua, Berdoa. Perjuangan dan doa adalah mata rantai yang tidak bisa dipisahkan, hal ini tidak kalah penting. Seperti kata pepatah, do your best and let God do the rest. Setelah berusaha semaksimal mungkin, hal lainnya yang wajib dilakukan adalah berdoa. Serahkan segalanya kepada Allah SWT, yakinlah segala yang terbaik telah dipersiapkan untuk hasil perjuangan, dengan berdoa kita pasrahkan semuanya pada Tuhan YME.

Ketiga, Percaya diri. “Kesalahan terbesar yang bisa dilakukan manusia adalah terus menerus memiliki rasa takut bahwa mereka akan membuat kesalahan” (Elbest Hubbard). Terkadang, melihat para saingan yang datang dengan penampilan dan persiapan yang mantap dapat membuat kita merasa kurang percaya diri. Hal ini harus dibuang jauh-jauh, sebab ketidakpercayaan diri ini akan sangat merugikan. Merasa ragu terhadap diri sendiri itu manusiawi, tapi jangan sampai rasa ragu tersebut menghambat dalam meraih kemenangan.

Keempat, Tingkatkan skill atau keahlian. Orang yang berhasil meraih prestasi itu adalah orang ahli di suatu bidang. Untuk menjadi pemain yang baik pada posisinya, maka diperlukan bentuk keahlian yang harus ditekuni dan perlu belajar secara terus menerus.

Dengan memiliki keahlian di bidang masing-masing pemain, maka individu pemain akan memiliki kelebihan dibanding dengan pemain yang lain. Untuk menguasai materi diperlukan latihan yang intens atau rajin dan memahami materi yang diberikan.

Sejarah membuktikan bahwa Aremania mampu mendorong energi positif dan menunjang langkah extraordinary yang ingin membangun sepakbola di negeri ini. Suntikan energi yang dibangkitkan oleh Aremania ada dalam pelbagai macam dan warna melalui sumber daya yang bankable dan bisa menjadi motor pergerakan industrial klub di Arema FC.

Sudah sepantasnya para pihak manajemen Arema untuk membangun klub melalui energi positif. Begitu juga dengan suporter saling bahu membahu menyebarkan energi positif bersama media massa untuk satu tujuan yaitu “Juara.” (*)

Post Author: humas admin