GURU MASA DEPAN

GURU MASA DEPAN
Oleh Djoko Rahardjo*

Sabtu, 17 Mei 2014; pukul 07.15 wib; di depan Asrama Putra PPG bagi Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) UM ada pemandangan yang agak berbeda. Maklum lagi kedatangan tamu Tim Monev PPG dari Dikti Kemendikbud RI yang diketuai oleh Prof.Dr. Ghanefri, Ph.D dari Diktendik Dikti Kemendikbud.

Sinar mentari yang cerah dibalut sejuknya embun terasa menyentuh kulit kami yang hadir. Para mahasiswa peserta senam, duduk dan membentuk beberapa kelompok. Pagi itu, Prof. Dr. Ghanefri, Ph.D memberikan informasi tentang keberadaan Mahasiswa Peserta PPG Angkatan 2014 yang sedang menempuh Program PPG SM-3T di UM

FOTO PAK EDDY
Keterangan foto dari kiri: No. 6 Prof. Dr. Ghanefri, Ph.D, No.7 Dr. Eddy Sutadji, M.Pd Ketua Pelaksana PPG SM-3T UM

Beliau menerangkan bahwa kualitas rekruitment SM-3T Angkatan ke-2, Peserta PPG Tahun 2014 lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal inilah yang menjadi harapan bagi pemerintah akan keberhasilan pendidikan di tingkat dasar dan menengah di tahun mendatang.

Tidaklah berlebihan bila pemerintah berharap kepada mereka. Secara akademis mereka adalah orang-orang yang sudah teruji. Tidak hanya itu, mereka pernah merasakan hidup dengan segala keterbatasan, selama satu tahun bertugas di daerah 3T. Hal tersebut pernah dirasakan juga oleh dua orang Tim Monev UM (Pak Ony Bagus Janurto, Dosen FIK UM dan penulis) yang bertugas di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada tahun 2012.

Sebagai daerah kepuluan, modal transportasi yang ada hanyalah perahu. Ada pengalaman yang menarik dan akan selalu dikenang oleh Peserta SM-3T Angkatan Ke-1. Ketika keberangkatan pesawat Tim Monev dari Bandara Sam Ratulangi, Manado di delay maka perjalanan ke Talaud pun ikut tertunda.

Kami berdua datang di Bandara Melonguane Talaud menjelang sore. Peserta SM-3T sudah berada di depan hotel sejak siang hari. Acara baru dimulai setelah Sholat Magrib. Akibatnya mereka tidak bisa pulang karena semua perahu sudah ditinggalkan oleh pemiliknya. Apa yang terjadi pada mereka?

Camping di tepi pantai? Mungkinkah? Tidak! Mengapa? Karena mereka tidak sedang dalam kegiatan pramuka. Lalu solusinya bagaimana? Terpaksa mereka harus tidur di hotel dengan konsekwensi 1 (satu) tempat tidur dipakai untuk 4 (empat) orang. Posisi tidur mereka mirip dengan ikan pindang yang ada di dalam keranjang.

*) Staf Subag Umum LP3 UM

Post Author: humas admin