PEMBUKAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI 2012 KBIH UM

Sabtu, 12 Mei 2012 di Lobby Rektorat UM dilaksanakan Pembukaan Bimbingan Manasik Haji KBIH UM tahun 2012 M. Bimbingan manasik haji ini bertujuan untuk membekali jamaah calon haji UM agar memiliki bekal yang memadai dalam manasik haji. Mereka dibekali tatacara ibadah haji dan umrah agar sesuai dengan ajaran Rasulullah.
Dalam kesempatan itu, wakil jamaah haji tahun lalu, Dr. H. Syamsul Hadi menyampaikan kesan yang sangat indah dalam pelaksanaan ibadah haji tahun lalu. Menurut Pak Syamsul, bekal yang disampaikan oleh para pembimbing haji dari KBIH UM sangat memadai, terutama penekanan pada  kemandirian jamaah dalam melaksanakan ibadah haji. Kemandirian ini sangat penting karena pada dasarnya ibadah haji itu dilaksanakan secara mandiri. Kegiatan-kegiatan nonibadah sajalah yang dilaksanakan secara berkelompok.
Jamaah haji UM tahun lalu sangat kompak disebabkan oleh dua hal. Pertama, jamaah terdiri atas tiga regu. Ini berkategori kelompok kecil. Justru kelompok kecil inilah memiliki keuntungan, yang  oleh Pak Syamsul disebut small is beautiful. Kedua, tiap anggota jamaah memiliki toleransi dan permakluman yang tinggi atas perbedaan karakter masing-masing jamaah.
Acara selanjutnya adalah pembukaan oleh Rektor UM, Bapak Prof. Dr. H. Suparno. Pada kesempatan itu, Rektor UM menyampaikan bahwa bimbingan manasik haji tahun ini merupakan pelaksanaan bimbingan tahun kelima. Bimbingan manasik haji oleh KBIH UM ini merupakan salah satu bentuk tanggungjawab Rektor UM atas amanat “mensejahterakan ruhani” warga UM dan masyarakat muslim pada umumnya. KBIH UM didirikan di samping untuk warga UM juga melayani masyarakat umum.
Pada pertemuan pertama ini diisi sajian materi oleh Bapak H. Abdul Manan Idris dengan topik Manajemen Qalbu. Beliau menekankan pentingnya niat yang benar dalam ibadah haji.
Beliau mengatakan bahwa semua ibadah perlu niat yang benar. Akan tetapi, niat dalam ibadah haji ini mendapat sejumlah “keistimewaan”. Pertama, ayat tentang perintah ibadah haji  itu selalu menekankan secara eksplisit bahwa niat ibadah haji adalah lillah ‘semata-mata untuk Allah’, antara lain, walillahi ‘alannaasi hijjul baiti manistataa’a ilaihi sabiilaa ‘semata-mata untuk Allah perintah kepada manusia untuk berhaji ke rumah Allah bagi mereka yang mampu melaksanakannya’.
Kedua, dalam ibadah khusus yang lain, yakni salat, zakat, dan puasa, sebagian ulama menyatakan bahwa niatnya cukup dalam hati, tidak perlu dilisankan; walau sebagian ulama yang lain menyatakan niatnya boleh dilisankan. Akan tetapi, dalam hal ibadah haji dan umrah, para ulama sepakat bahwa niat ihram haji dan ihram umrah harus dilisankan, harus disuarakan, tidak boleh hanya dalam hati.
Ketiga, para jamaah calon haji perlu “mewaspadai” peringatan Rasulullah SAW bahwa akan datang suatu masa orang berhaji itu tidak karena Allah. Menurut sinyalemen Rasulullah, pemimpin berhaji untuk berwisata (bersenang-senang); hartawan berhaji untuk berdagang, ulama’ dan cerdik pandai berhaji untuk pamer, dan orang miskin berhaji untuk meminta-minta. Menurut Pak Manan, sinyalemen Rasulullah tersebut bermakna pentingnya menata hati dan menata niat dalam melaksanakan ibadah haji.
Semoga bimbingan manasik haji 2012 ini berjalan lancar. Semoga jamaah calon haji UM 2012 ini dapat menggapai haji mabrur. Amin.
Malang, 12 Mei 2012
Dawud
Anggota Tim Pembimbing KBIH UM

Post Author: humas admin