Tips Memperoleh Topik yang Layak Tulis

Ketika saya diberi kepercayaan memandu workshop penulisan karya ilmiah di berbagai daerah, pertanyaan klasik yang selalu muncul dari peserta adalah: Bagaimana cara memperoleh topik yang layak untuk ditulis? Pertanyaan ini muncul karena mereka merasa kesulitan menentukan topik yang akan mereka tulis. Kondisi ini pun mungkin ‘hinggap’ pada diri Anda (terutama penulis pemula). Padahal, “mengantongi” topik merupakan langkah awal untuk bisa menulis. Inilah tips ringannya!

Sebenarnya ada berbagai kemungkinan sumber yang bisa Anda gali untuk memperoleh topik yang bisa Anda tulis, yaitu (1) buku-buku referensi atau bacaan yang berkaitan dengan bidang studi Anda; (2) laporan hasil penelitian, hasil eksperimen, atau temuan lapangan yang berkaitan dengan bidang studi Anda; (3) isu-isu yang hangat baik yang termuat di media massa maupun yang beredar di masyarakat yang berkaitan dengan bidang atau pekerjaan Anda; dan (4) pengalaman Anda ketika mengamati kondisi lapangan atau kegiatan Anda di la­pangan yang berkaitan dengan bidang Anda. Berdasarakan keempat sumber tersebut, Anda bisa melakukan langkah berikut.

Langkah pertama. Bacalah buku referensi atau buku teori yang berkaitan dengan bidang Anda. Pahami secara kritis setiap pernyataan atau uraian yang terdapat di dalam­nya. Apabila Anda menjumpai kesenjangan antara pembahasan teori dan praktik, atau pertentangan antara teori satu dengan teori yang lain, catatlah sebagai alternatif topik Anda.

Langkah kedua. Bacalah laporan hasil penelitian atau hasil eksperiman baik yang dilakukan oleh para pakar atau teman sejawat Anda (baik dalam bentuk makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi, atau bentuk lain)! Di dalam laporan hasil penelitian atau eks­perimen biasanya dijelaskan tentang keterbatasan sasaran penelitian. Sekiranya Anda tertarik untuk melengkapinya, angkatlah bagian-bagian yang belum diteliti sebagai topik tulisan Anda. Saran-saran yang dikemukakan peneliti pada bagian akhir laporan pe­nelitian pun dapat Anda cermati baik-baik. Sekiranya saran-saran penelitian lanjutan itu layak diteliti, catatlah sebagai alternatif topik tulisan Anda!

Langkah ketiga. Cermati isu-isu yang muncul di media cetak, media elektronik, atau yang muncul di masyarakat. Sekiranya isu tersebut berkaitan dengan bidang Anda dan merupakan bentuk ketimpangan antara teori dan praktik, catatlah sebagai alternatif topik tulisan Anda!

Langkah keempat. Ingat-ingatlah dan cermati pengalaman Anda ketika meng­amati lapangan atau kegiatan Anda lapangan! Sekiranya Anda menemukan masalah atau kesenjangan antara teori dan praktik, dan Anda menganggap perlu untuk menda­lami dan mengembangkanya lebih lanjut, catatlah sebagai topik tulisan Anda!

Dari keempat langkah pencarian topik tersebut, Anda tentu telah memperoleh beberapa topik alternatif. Kini Anda tinggal memilih satu di antara topik tersebut. Sebe­lum menentukan pilihan, perhatikan persyarakat topik pada penjelasan berikut ini!

  • Topik yang Anda pilih harus aktual. Mengapa harus aktual? Sebab, keaktualan topik selain menunjukkan keautentikan dan kejelian Anda melihat fenomena, juga akan menarik perhatian. Yang penting, keaktualan topik ini masih bisa didu­kung oleh teori-teori yang terkait. 
  • Topik yang Anda pilih harus bisa memperluas wawasan bidang yang Anda tekuni. Ini berarti, dari sekian banyak topik yang Anda temukan, pilihlah topik yang paling berkaitan langsung dengan bidang studi yang Anda dalami.
  • Topik yang Anda pilih harus Anda kuasai. Penguasaan Anda yang utuh terhadap topik yang Anda pilih terlihat pada kekritisan Anda ketika membahas setiap as­pek yang terkait dalam topik. Sebaliknya, penguasaan Anda yang terbatas akan terlihat pada kecanggungan (bahkan ketimpangan) Anda ketika membahas seti­ap aspek yang terkait dengan topik.
  • Topik yang Anda pilih harus Anda minati. Minat Anda terhadap topik yang Anda pilih terlihat kepada kesetiaan Anda ketika membahas setiap permasalahan yang terkait dengan topik. Selain merasa enjoy, Anda juga terpanggil untuk menuntas­kan setiap pembahasan tanpa keterpaksaan.
  • Topik yang Anda pilih harus bisa merangsang Anda untuk mengadakan pene­litian atau percobaan. Keterangsangan Anda ini muncul apabila topik yang Anda pilih benar-benar mengandung permasalahan yang perlu dicarikan jawaban, pe­mecahan, atau solusi lainnya. Dan, jawaban, pemecahan, atau solusi lain ini bisa Anda peroleh hanya pengkajian pustaka, penelitian, atau pengembangan.
  • Topik yang Anda pilih harus tersedia bahan teoretis atau data empirisnya. Syarat ini terutama ditujukan kepada pemula (termasuk Anda?). Walaupun topik sudah mempunyai syarat aktual, fokus, terkuasai, dan menarik minat, masih tidak layak Anda pilih atau Anda kembangkan menjadi tulisan apabila tidak tersedia bahan-bahan teoretis atau data empiris. Ketidaktersediaan bahan-bahan teoretis atau data empiris ini karena beberapa kemungkinan, misalnya masalah yang terlalu baru, yang bisa mengundang sara, yang bisa mengancam keselamatan jiwa sese­orang atau eksistensi negara, yang sangat kontroversial, dan hal-hal yang tergo­long riskan lainnya. 
  • Topik yang Anda pilih harus memfokus atau mengkhusus. Untuk mengecek apakah topik yang Anda pilih sudah memfokus atau belum, Anda bisa bertanya:

         – Apakah saya tidak memfokuskan pada bagian atau aspek tertentu saja?

         – Apakah saya tidak memfokuskan pada tempat atau daerah tertentu saja?

         – Apakah saya tidak memfokuskan pada waktu atau musim tertentu saja?

         – Apakah saya tidak memfokuskan pada situasi atau kondisi tertentu saja?

         – Apakah saya tidak memfokuskan pada strategi atau cara tertentu saja?

         – Apakah saya tidak memfokuskan pada piranti atau alat tertentu saja?

Pemfokusan ini diperlukan agar Anda lebih berkonsentrasi dan lebih mendalam ke­tika membahas topik. Sebab, prinsip 2 X 5 lebih baik dari 5 X 2 walaupun hasilnya sama-sama 10.

Selamat mencoba!

Post Author: humas admin

Leave a Reply

Your email address will not be published.