Mencapai Sinergi antara Dunia Maya dan Dunia Nyata

Setelah mengikuti rapat koordinasi pengelola website di Pusat TIK tadi pagi, pikiran saya langsung melayang 6-7 tahun yang lalu di saat saya masih getol-getolnya menggeluti profesi freelancer di dunia maya.

Hampir tiap hari selama rata-rata 15-18 jam yang saya lakukan adalah online di Internet ngurusin web dan blog serta kumpul-kumpul dengan teman-teman forum demi mendapatkan ilmu tambahan tentang bagaimana menghasilkan uang di dunia maya.

Saat itu optimisme benar-benar menjulang tinggi karena prospek capaian kuantitas web/blog berbanding urus dengan hasil materi yang diperoleh. Semakin banyak jumlah web/blog yang kita kelola dan kita arahkan untuk generate money, maka semakin banyak pula hasil yang kita peroleh.

Nah sekarang yang menjadi pemikiran saya adalah bagaimana mencapai sinergi antar Dunia Maya dan Dunia nyata dalam konteks pekerjaan kantor. Seperti diketahui bersama, hampir bisa dipastikan saat ini kita tidak bisa lagi bisa berorientasi penuh terhadap layanan tatap muka langsung dalam konteks layanan publik karena arus perkembangan teknologi sudah memberikan opsi yang jauh lebih mudah dan cepat bagi pemangku kepentingan. Informasi lewat Internet menjadi jujugan utama sebelum seseorang mencari informasi di dunia nyata. Peran Hotline, Customer Service, Helpdesk, Pusat Bantuan dan Layanan, Live Chat sudah menjadi hal yang sangat jamak di bidang consumer goods dan service provider. Tujuannya adalah 1: PENGGUNA, PEMANGKU KEPENTINGAN BERHARAP MENDAPATKAN INFORMASI SECEPAT MUNGKIN.

Banyak sekali sarana dan prasarana yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang capaian target seperti ini. Menjangkau pemangku kepentingan seluas-luas dan secepat-cepatnya dengan risiko apapun yang harus dihadapi. Menilik pada pengalaman saat bergelut di dunia maya, saya rasa ini bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Yang terpenting adalah MAU dan ADA FASILITAS. Ada kemauan tidak ada fasilitas tidak akan menghasilkan apa-apa. Ada fasilitas namun tidak didorong oleh kemauan yang kuat maka hasilnya juga NOL.

Blackberry, Android, Tablet, Netbuk, iPad, WiFi, koneksi internet murah dan cepat, semua ini adalah sarana dan parasarana pendukung menuju tujuan ini. Seseorang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu untuk mendapatkan atau memberikan informasi secara live dan on the spot. Facebook, Twitter, Foursquare, dan berbagai social media lainnya sudah menjadi konsumsi wajib sehari-hari kalangan melek teknologi. Sudah saya amati beberapa personil di UM benar-benar bisa memanfaatkan sarana teknologi ini secara maksimal untuk berekspresi, bertukar informasi maupun mencari informasi.

Kembali ke pokok persoalannya. Seperti yang disampaikan oleh salah seorang kolega pada saat rapat tadi pagi, kita semua yakin dan percaya bahwa kata MAU sudah ada, sekarang tinggal FASILITAS yang perlu ditingkatkan dan dimaksimalkan. Ayo kita semua para pelaksana di lapangan, manfaatkan fasilitas yang sudah kita punyai untuk mendukung MAU tadi. Bila perlu tambahkan versi mobile pada web um.ac.id dan sub domainnya agar semua pelaksana tetap bisa on the go dimanapun dan kapapun lewat piranti bergeraknya.

Bisa gak? Ya bisa lah …. I’ve been there and I’m still there right now…

ekowahyu.s-fs um

Post Author: humas admin

Leave a Reply

Your email address will not be published.